Desa Jurangmangu merupakan desa terkecil di Kecamatan Pulosari dengan mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Salah satunya adalah petani kopi karena perkebunan kopi sudah banyak dikembangkan di Desa Jurangmangu.
Petani kopi biasanya hanya mengambil dan memanfaatkan buah kopi saja, sedangkan daun dan kulit buah kopi dapat dijadikan sebagai pupuk atau pakan ternak.
Pucuk daun serta batang yang pertumbuhannya keatas pada tanaman kopi dipangkas oleh para petani karena penanaman diarahkan meyamping supaya pengambilan buah kopi mudah serta akan meningkatkan produktifitas buahnya.
Permasalahannya adalah warga Desa Jurangmangu masih banyak yang belum mengetahui bahwa pucuk daun kopi merupakan bagian tanaman kopi yang dapat dimanfaatkan menjadi sebuah produk minuman.
Oleh karena itu, salah satu pemanfaatan pucuk daun kopi adalah pembuatan teh herbal daun kopi yang merupakan salah satu inovasi mahasiswa KKN Tematik Undip di Desa Jurangmangu. Diketahui daun kopi mengandung senyawa antioksidan tinggi sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan pengonsumsi terlebih di masa pandemi Covid-19.
Proses pembuatan teh herbal daun kopi ini sangat mudah, dimana jahe adalah pilihan yang tepat untuk dapat ditambahkan didalamnya untuk memberikan rasa hangat serta menyegarkan. Proses pembuatannya kurang lebih sama dengan pembuatan teh pada umumnya yaitu pemetikan, pencucian, pelayuan, penggulungan secara tradisional, penyangraian dan pengemasan.
Sosialisasi dilakukan kepada kelompok petani kopi dan warga daerah setempat. Tujuan diadakannya sosialiasi adalah untuk meningkatkan kesadaran warga mengenai potensi pucuk daun kopi yang dapat diolah menjadi produk pangan fungsional. Harapan adanya inovasi dari mahasiswa KKN Tematik Undip ini dapat memberikan peluang bisnis baru bagi warga Desa Jurangmangu dan lebih mengoptimalkan hasil pertaniannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H