Kreativitas merupakan hasil kerja otak, sedangkan inovasi adalah wujud atau implementasi dari kerja otak tersebut.seorang guru inovatif dapat dikatakan sebagai guru yang senantiasa berpikir mencari solusi terhadap masalah-masalah pembelajaran yang dihadapinya, kemudian menerapkan solusi tersebut dalam sebuah kegiatan nyata. Secara umum inovasi lahir dari adanya suatu kebutuhan. Kebutuhan tersebut bisa saja timbul dari adanya permasalahan yang dihadapinya seperti, teknologi baru, kebijakan baru, adanya rencana pengembangan, dll. Kesadaran mengenai adanya permasalahan merupakan dorongan tumbuhnya inovasi dari diri sendiri. Adanya teknologi baru seperti hadirnya perangkat TIK di sekolah juga merupakan suatu inovasi di mana guru dituntut untuk dapat memanfaatkan perangkat teknologi tersebut.
Musibah pandemi covid-19 merupakan contoh yang sangat baik tentang hal ini. Di masyarakat kita dikenal ungkapan "power of kepepet". Jadi ketika kondisi darurat, maka kreativitas tumbuh. Di balik musibah selalu ada berkah. Sesulit apapun pandemi Covid-19 yang dihadapi oleh para guru di sekolah, terdapat kebaikan bersamanya. Salah satu berkah yang dirasakan di sekolah adalah tumbuhnya inovasi pembelajaran oleh para guru.
pembelajaran inovasi memanfaatkan aplikasi berbasis LMS (Learning Management System), pemanfaatan media sosial secara asynchronous, pembelajaran dengan pendekatan blended, keterlibatan orang tua murid, penerapan model-model pembelajaran inovatif, serta pembelajaran yang berorientasi kepada kebutuhan siswa.
Tantangan pembelajaran di masa pandemi menjadi peluang tumbuhnya inovasi pembelajaran oleh guru di sekolah. Inovasi dapat diartikan sebagai pembaruan atau sesuatu hal yang baru atau dianggap baru oleh seseorang. Sesuatu yang baru tersebut, bisa saja berupa ide, gagasan, cara, metode, barang, alat, teknologi, atau apa pun yang baru yang mendatangkan nilai tambah atau keuntungan bagi yang menggunakannya.
Di era pandemi, sekolah menghadapi permasalahan yaitu tidak dapat melakukan pembelajaran tatap muka seperti biasa, siswa belajar dari rumah (daring). Bagaimana agar kegiatan Belajar dari rumah berlangsung secara efektif, hal ini memerlukan inovasi. Guru dituntut untuk mengembangkan kreativitas dalam menciptakan suasana proses belajar mengajar, sehingga BDR menjadi pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
Namun keberhasilan pembelajaran BDR setidaknya tergantung dengan sejumlah faktor, yang terdiri dari guru itu sendiri, siswa, orang tua murid, perangkat TIK, jaringan, dan lain-lain. Guru memegang peran yang sangat penting dalam menciptakan pembelajaran. Walaupun semua perangkat teknologi dan jaringanyang sudah di sediakan, namun apabila guru gagal menciptakan suasana pembelajaran yang baik, maka belajar dari rumah akan mengalami kegagalan. Demikian pula dukungan orang tua murid sangat penting. Kerjasama guru dengan orang tua murid sangat diperlukan, terutama pada murid sekolah dasar, TK, dan PAUD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H