Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis adalah komunikasi dalam dunia bisnis yang meliputi komunikasi verbal dan non verbal untuk mencapai tujuan tertentu. Namun, komunikasi bisnis berbeda dengan komunikasi interpersonal, yang merupakan bentuk umum komunikasi antara dua orang atau lebih dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi bisnis juga berbeda dengan komunikasi antar budaya (intercultural or intercultural communication), yaitu komunikasi antara dua orang atau lebih yang masing-masing memiliki budaya yang berbeda. Strategi komunikasi bisnis yang dilakukan perusahaan untuk menunjukkan kepada publik bahwa perusahaan telah memenuhi kewajiban CSRnya dapat dilakukan melalui komunikasi verbal dan non verbal.
Kegiatan pemasaran perusahaan mengikuti beberapa tujuan yang dapat dicapai, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek, kebanyakan tentang memenangkan hati konsumen, terutama untuk produk baru. Pada saat yang sama, dalam jangka panjang, ini tentang mempertahankan produk yang sudah ada sedemikian rupa sehingga terus ada. Secara umum, untuk memahami konsep pemasaran perlu mengenalkan konsep strategi pemasaran.
Menurut Djoko Purwanto (2007: 14) mendefinisikan komunikasi bisnis sebagai komunikasi dalam kehidupan bisnis, yang meliputi berbagai bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun non verbal.
Menurut William Albig, komunikasi bisnis adalah pertukaran informasi, pikiran, pendapat, dan instruksi yang memiliki tujuan tertentu dan diwakili secara pribadi atau impersonal dengan simbol atau sinyal. Menurut Rosenbalt, komunikasi bisnis adalah pertukaran informasi, pemikiran/pendapat, instruksi, dll., secara pribadi atau impersonal, menggunakan simbol dan isyarat, untuk mencapai tujuan bisnis.
Industri Kreatif
Mengembangkan potensi industri kreatif memberikan efek positif bagi masyarakat, iklim usaha, peningkatan perekonomian, dan juga citra daerah. Kekuatan pendorong ini berasal dari sesuatu yang baru, baik itu barang maupun jasa, yang selalu menggugah untuk datang, melihat, merasakan, merasakan atau bahkan menginginkan sesuatu yang dapat diperjualbelikan. Demikian pula industri kreatif mendorong masyarakat untuk mengetahui bahwa ada sesuatu yang baru, apakah itu sesuatu yang benar-benar baru, apakah itu inovasi dari sesuatu yang sudah ada, atau tiruan dari tempat lain.
Komponen branding juga memerlukan riset kompetitif dan target pengguna dari bisnis Anda. Tentunya sebelum kita membuat logo, kita perlu mengetahui tujuan dan konsep yang sesuai dengan produk atau jasa yang ingin dihasilkan. Dengan branding visual yang tepat, penjualan perusahaan bisa meningkat dalam jangka panjang. Oleh karena itu, efek tanda visual tidak dapat dilihat dalam waktu singkat. Itu membutuhkan banyak perubahan dan penyesuaian dengan kondisi di lapangan dan di perusahaan. Tentunya jika kepercayaan masyarakat meningkat, maka branding juga dapat meningkat. Yang berbanding lurus dengan kredibilitas perusahaan. Agar konsumen selalu mengingat dan menggunakan produk Anda, karena brand visual yang Anda gunakan merespon kebutuhan konsumen atau pengguna. Dapat dikatakan bahwa brand visual secara akurat mencerminkan perusahaan yang menjalankannya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menginvestasikan waktu dan penelitian untuk memastikan bahwa perusahaan disajikan dengan benar dan positif, serta konsisten dengan pesan lisan dan tulisan.
Di era yang sudah serba digital, strategi pemasaran juga sudah memanfaatkan teknologi digital dengan menggunakan media sosial sebagai alat pemasaran. Sebagai sarana komunikasi, media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Iklan media sosial dapat memiliki banyak manfaat, tidak mahal, dan dapat menjangkau konsumen potensial yang tersebar di seluruh dunia. Untuk meningkatkan pemasaran media sosial, merupakan fenomena baru-baru ini bahwa perusahaan mulai menggunakan influencer sebagai strategi pemasaran. Influencer(s) dalam bahasa Inggris berarti seseorang yang dapat mempengaruhi. Influencer adalah orang yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang lain untuk membuat keputusan pembelian berdasarkan pengalaman masa lalu. Merek menggunakan influencer untuk menyampaikan tujuan merek kepada target pelanggan tertentu. Mereka yang menjadi influencer bisa artis atau bahkan selebritis yang menjadi idola pengikutnya di media sosial. Berdasarkan perspektif tersebut, perlu dilakukan penelitian yang menganalisis peran dan strategi yang dapat diterapkan melalui penggunaan influencer media sosial dalam promosi. Media sosial yang dipilih adalah Instagram, dimana Instagram merupakan platform media sosial teraktif keempat di Indonesia (Hootsuite. 2019) dan Indonesia memiliki pengguna Instagram terbanyak di Asia Pasifik (Hasibuan, Lynda. 2019). Instagram juga merupakan platform media sosial yang sering digunakan untuk acara perusahaan di mana influencer menjadi pusat perhatian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengubah perspektif desainer komunikasi visual menjadi lebih sadar akan strategi pemasaran media sosial.
KAJIAN TEORI
- Influencer
- Influencer adalah orang yang memiliki jumlah pengikut yang banyak dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap pengikutnya, seperti selebritis, public figure, youtuber dan lain-lain (Tokopedia, 2019). Para influencer sendiri terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
- Mega influencer adalah seleb papan atas yang populer tidak hanya di dunia nyata tapi juga di dunia maya. Selebriti ini sudah memiliki personal brand yang tidak perlu lagi diciptakan oleh sebuah brand. Jangkauan media sosialnya mencapai lebih dari satu juta orang. Contohnya Agnes Monica, Ayu Ting Ting, Raffi Ahmad dan Raisa.
- Makro influencer adalah kreator profesional yang bersemangat untuk membagikan kehidupan mereka dengan cara tertentu. Influencer ini memiliki 100.000 hingga 1 juta pengikut. Sebut saja Alexander Thian (penulis dan traveler), Ryan Adriandhy (stand up dan animator) dan Putu Aditya (penulis dan videografer).
- Mikro-influencer adalah seseorang yang memiliki pengikut sebanyak 1.000 hingga 100.000 orang. Micro-influencer sering disebut buzzer karena mereka sering memberikan peringkat berdasarkan pengalaman otentik, mendapatkan kepercayaan lebih dari bisnis dan pengikut.
- Promosi
Menurut William J. Stanton (Sunyoto, Danang. 2012: 154), Periklanan merupakan unsur dari semua kegiatan pemasaran yang berfungsi untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan tentang produk perusahaan. Periklanan menjadi kegiatan yang memerlukan strategi untuk mempromosikan produk kepada masyarakat (meningkatkan brand awareness), yang pada akhirnya berpengaruh pada penjualan.
- Brand
Brand atau merek merupakan nama yang digunakan untuk memberikan identitas pada barang atau jasa yang menjadi pembeda antara sebuah produk atau jasa tersebut dari pesaingnya (Kotler. 2009:258).
MARKETING BRAND VISUAL DESAIN