Lihat ke Halaman Asli

Shifana Maulidya

Menulis untuk lebih bahagia

MRI-ACT Bumiayu: Berderma dengan Cara Apapun

Diperbarui: 13 Mei 2020   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Bumiayu. Sebuah kecamatan di wilayah Brebes Selatan yang rasanya hampir mirip seperti kota Kabupaten. Menjadi demikian karena Bumiayu menjadi pusat perekonomian dari enam kecamatan di antara tujuh belas kecamatan di Kabupaten Brebes yang letak geografisnya cukup jauh dan agak terpisah dari ibu kota kabupaten. Sebagian kecamatannya adalah pegunungan. Sebagian lagi, juga dikelilingi pegunungan. Inilah mengapa di balik pesona keindahan alamnya, Bumiayu dan sekitarnya juga menjadi rawan bencana. Tanah longsor, tanah bergerak, banjir, bahkan beberapa waktu lalu juga terjadi kekeringan di beberapa wilayah akibat kemarau panjang. 

Masyarakat Bumiayu yang sebagian besar adalah masyarakat desa (rural community) seperti yang kita tahu, memiliki karakteristik guyub rukun, kekeluargaan, dan kepedulian yang tinggi satu sama lain. Hubungan yang cukup erat dan dekat pada masyarakatnya, menjadikan tiap individunya punya kepekaan dan perhatian yang cukup tinggi kepada lingkungan sekitar. Namun di sisi lain, masih pula terdapat permasalahan sosial-ekonomi masyarakat yang masih belum dapat mengakses sistem sumber dan terhubung dengan potensi atau layanan sosial bagi keberlangsungan hidupnya.

Berangkat dari titik ini, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Bumiayu dibentuk. Beberapa orang bergabung dan memberanikan diri mendeklarasikan beridirinya MRI Bumiayu pada 17 Juli 2019 sebagai MRI yang pertama kali dibentuk di tingkat Kecamatan se-Jawa Tengah. Kini, Mei 2020, sudah sekitar 75 orang yang bergabung menjadi relawan.

Semua memiliki pandangan yang sama. Ingin bermanfaat bagi orang lain. Salah satunya adalah berderma dalam bentuk pemikiran dan tenaga, atau mungkin materi jika memang sudah mampu berbagi. Begitu pula, dapat menjadi penjembatan bagi para dermawan sebagai sistem sumber yang ingin berderma dalam bentuk materi bagi yang membutuhkan. Menyalurkan beberapa program seperti bea guru, beras untuk santri, bantuan air bersih, dan melaksanakan beberapa program lainnya dalam misi kemanusiaan. Berangkat dari hal sederhana, mengajak orang- orang sekitar, dalam beberapa bulan ini sungguh banyak dukungan dan partisipasi masyarakat melalui MRI Bumiayu.

Salah satu kegiatan yang baru saja dilaksanakan adalah berbagi paket makanan berbuka puasa di tengah Pandemi Covid-19 yang sama- sama kita tahu, jadi masa sulit bagi para pekerja informal dan kaum dhuafa. sebanyak dua ratus paket makanan untuk berbuka puasa dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Mulai dari tukang becak dan delman, pemulung, petugas kebersihan, pedagang keliling, tukang ojek, tunawisma, kaum dhuafa, bahkan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Dua ratus paket makanan diperoleh dari donasi masyarakat umum dan relawan, baik dalam bentuk uang tunai maupun berbentuk makanan yang siap dibagikan. Selasa, 12 Mei sejak pukul tiga hingga lima sore, dua puluh orang relawan terlibat langsung di lapangan untuk mendistribusikan paket makanan di sepanjang jalan protokol. Tentunya, proses distribusi tetap memperhatikan protokol pencegahan penularan Covid-19.

Para penerima manfaat sangat berterimakasih atas aksi yang dilakukan. Dapat terlihat betapa senyum sumringah tersungging dari wajah mereka. Setelah peluh dan lelah bekerja seharian, tiba-tiba ada rejeki tak terduga yang datang. Meski tak seberapa, namun jelas terlihat, rasa syukur yang mereka panjatkan atas apa yang diterimanya.

Kegiatan kemarin menjadi sebuah bukti nyata, bahwa masyarakat sungguh mampu dan mau berbagi terhadap sesamanya. Menjadi sebuah situasi yang membuka mata kita bahwa akan selalu ada orang- orang yang peduli dengan sesamanya, dengan versi dan caranya masing- masing. Bahkan mulai dari peran terkecil dan sederhana sekalipun.

Terimakasih para donatur, yang sudah berkenan mendermakan hartanya untuk sesama. Terimakasih para relawan, yang sudah meluangkan watu, fikiran, tenaga, bahkan materi, untuk menjadi penyambung tangan bagi para dermawan hingga donasinya dapat sampai pada orang-orang yang tepat. Ini semua juga membuka mata kita, bahwa berderma selalu bisa kita lakukan dalam bentuk apapun. Baik berpartisipasi langsung maupun memberikan dukungan, termasuk dengan menyebarkan informasi kebaikan agar semakin banyak tangan- tangan dan hati yang terpanggil untuk berderma.

Perjalanan kita semua untuk menggaungkan kemanusiaan masihlah panjang. Semoga Tuhan selalu melindungi dan menguatkan kita semua dalam kesempatan berbuat kebaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline