Biografi Baden Powell
Robert Stephenson Smyth Lord Baden-Powell Of Gilwell adalah bapak pandu dunia. Ia mendirikan gerakan kepanduan pada tanggal 25 Juli 1908 dimulai dari menguji karyanya dengan mengadakan kemah selama 8 hari di Pulau Brownsea, Inggris di ikuti 22 anak laki-laki yang memiliki karakter berbeda. Robert Stephenson Smyth Lord Baden-Powell Of Gilwell ini biasa disebut dengan BP atau Baden Powell.
Ia lahir di London, Inggris pada tanggal 22 Februari 1857. Ayahnya bernama Proff. Domine Baden Powell, yang berprofesi sebagai dosen besar Geometri di Universitas Oxford Inggris. Ibunya bernama Henrietta Grace Smyth putri dari Admiral Kerajaan Inggris. Baden Powell memiliki sembilan saudara yaitu diantaranya: Warrington, George, Agustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, dan Baden Fletcher.
Baden Powell sejak kecil dituntut untuk hidup mandiri. Karena saat ia berusia tiga tahun ayahnya meninggal dunia pada tanggal 11 Juni 1860. Ia dibesarkan serta dididik oleh ibu dan saudara-saudaranya hingga menurut Baden Powell peran ibu sangat penting. Ia pernah mengungkapkan dengan kalimat "Rahasia kesuksesan saya adalah ibu saya".
Pada tahun 1870 Baden Powell masuk ke Charterhouse Scool di sana ia sangat pandai dan juga mengikuti berbagai ekstra seperti marching band, klub menembak, teater, kipper, melukis dan menggambar. Berkat prestasinya dan juga sebagai siswa yang aktif dalam kegiatan ekstra maka Baden Powell mendapatkan biaya siswa dari sekolahnya.
Usia 19 tahun Baden Powell memutuskan untuk bergabung dengan dinas kemiliteran yang dibantu oleh pamanya Kolonel Henry Smyth, komandan dari Rayon Military Academy di Woolwich. Berkat usaha dan bantuan dari pamanya Baden Powell lulus dari akademik militer dan ditempatkan di Negara India.
Di sana ia bergabung dengan pasukan Hussars pada tahun 1879 dan ditugaskan sebagai perwira staff dan pasukan kerajaan. Akan tetapi adanya Perang Boer Baden Powell diganti tugas menjadi kolonel pasukan berkuda dan juga pengawal untuk mempertahankan kota Mafikeng. Berkat keberanian dan pengabdiannya mempertahankan kota Mafikeng dari serangan musuh akhirnya Baden Powell naik jabatan menjadi mayor jenderal.
Baden Powell selama bertugas menjadi tentara, ia juga menulis pengalaman-pengalamanya menjadi sebuah buku yang berjudul Scouting For Boys. Kemudian buku tersebut ia terbitkan di seluruh dataran Eropa hingga Negeri jajahan. Tanpa diduga, buku tersebut banyak yang menyukai sampai-sampai William Alexander Smith, seorang pendiri organisasi pemuda menemui Baden Powell dan menyarankan untuk mencetak ulang. Baden Powellpun menyetujuinya akan tetapi buku tersebut direvisi ulang agar cocok dibaca untuk kalangan remaja.
Setelah menerbitkan buku yang ke-2 kalinya Baden Powell ingin meneliti lebih lanjut ia pun mengadakan perkemahan yang diikuti 22 laki-laki dengan karakter yang berbeda. Agenda tersebut diberi nama The Boys Scouts dan juga sebagai awal mula berdirinya gerakan kepanduan pada tahun 1908. Pada tahun 1910 Baden Powell memutuskan mengakhiri karirnya di dunia militer dengan pangkat terkahir Letnan Jenderal. Ia memilih fokus pada pengembangan gerakan kepanduan atau pendidikan pramuka.
Pada tahun 1912 Baden Powell dibantu oleh adiknya yang bernama Agnes untuk mendirikan organisasi pramuka bagi kaum wanita yang bernama The Gril Guides. Mulai dari itu organisasi pramuka dikenal di kalangan Eropa. Negara yang memiliki organisasi pramuka pada saat itu diantaranya: Finlandia, Denmark, Argentina, Prancis, Jerman, Yunani, Meksiko, India, Belanda, Rusia, Norwegia, Singapura, Amerika Serikat, dan Swedia. Kemudia Baden Powell keliling dunia untuk menemui para pandu di berbagai Negara. Akan tetapi ia bertemu seorang gadis yang cantik yang bernama Olive St. Clair Soames, lalu ia menikah dan dikarunia tiga orang anak yang bernama: Peter, Heather, Betty.