Lihat ke Halaman Asli

Psikolinguistik dalam Pembelajaran Bahasa di Kelas

Diperbarui: 30 Agustus 2022   05:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel ini saya buat untuk memenuhi tugas Semester Antara Mata Kuliah Psikolinguistik

Dosen Pengampu : Oktarina Puspita Wardani, S.Pd., M.Pd. 

Penulis : Shifa Putri Awaliyah, Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Kemampuan berbahasa peserta didik pada tingkat pendidikan yang sama dalam menangkap materi atau perintah dari pendidik berbeda-beda. Oleh karena itu, seorang siswa berbeda-beda dalam memahami pelajaran yang telah di berikan oleh seorang guru. Maka dari itu, sebagai pendidik perlu untuk menerapkan psikolinguistik dalam strategi pembelajarannya. Hal dilatarbelakangi dari beberapa penelitian antara lain tentang bagaimana psikolinguistik sangat membantu para peserta didik dalam pembelajaran bahasa agar tercapai tujuannya.

Sebelum membahas hal selanjutnya, saya akan memperkenalkan terlebih dahulu mengenai tentang psikolinguistik. Psikolinguistik terbentuk dari kata psikologi dan linguistik, dapat juga diartikan sebagai ilmu bahasa atau ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya.

Guru adalah peran penting dalam proses pembelajaran bahasa pada siswa di kelas. Oleh karena itu seorang guru harus bisa memberikan pemahaman kepada siswa dengan strategi atau teknik yang mudah dipahami oleh siswa agar dapat mencapai tujuan yang di harapkan

Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang jelas dan menunjukkan penampilan atau keterampilan siswa tertentu yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar. Strategi pembelajaran bahasa dalam Psikolinguistik adalah tindakan khusus yang dilakukan oleh pembelajar untuk mempermudah, mempercepat, lebih menikmati, lebih mudah memahami sendiri secara langsung, lebih efektif, dan lebih mudah ditransfer ke dalam situasi yang baru. Penerapan strategi pembelajaran pada keempat keterampilan dapat dilakukan dengan strategi

1) strategi metakognitif, untuk mengkoordinasikan proses belajar,

2) strategi afektif, untuk mengatur aspek emosi,

3) strategi sosial, untuk belajar dengan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline