Lihat ke Halaman Asli

Pemerataan Pendidikan di Papua, Tantangan Bagi Indonesia

Diperbarui: 13 Desember 2024   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu problematika dalam dunia pendidikan di Indonesia terdapat pada daerah Papua khusus pada pelosok, hingga kini rendahnya pendidikan di Papua masih berlanjut, faktor-faktor yang terjadi dalam kerterbelakangan pendidikan di mulai dari banyak nya keterbatasan.

Yang terjelaskan dalam Undang-Undang Dasar 1945 (UUD) 1945 Pasal 31 ayat (1) menyatakan bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pendidikan" namun sangat berbeda dengan wilayah Papua yang masih sangat rendah dalam masalah pendidikan , jika di biarkan maka masa depan pendidikan di Papua perlu di pertanyakan khususnya para generasi muda bangsa Indonesia sangat membutuhkan regenerasi atau penerus, membahas data pendidikan yang tercantum dalam paper yang berjudul Pembangunan Bidang Pendidikam Di Provinsi Papua yang di terbitkan oleh Bappeda Provinsi Papua menjelaskan mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia di Papua paling rendah berada di angka 63,01 pada tahun 2023 lalu berdasarkan konteks jumlah penduduk yang tidak bersekolah tercata adat sekitar 620.000 anak papua yang tidak bersekolah dalam kategori Penududuk Usia Sekolah (PUS) hal ini di sampaikan oleh salah satu dosen Universitas Negeri Papua (Unipa) Dr. Agus Sumule dalam wawancara nya oleh Jubi.id

1. Faktor terjadinya 


Lalu apa faktor yang terjadi dalam rendahnya pendidikan di Papua, berdasarkan data yang ada dataran Papua di dominasi oleh hutan sehingga untuk akses sekolah yang berada di daerah terpencil masih sulit di akses lalu kualitas infrastruktur juga sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran di Papua, khususnya di daerah terpencil fasilitas belum cukup memadai seperti buku dan alat peraga dalam kasus ini untuk menunjang kegiatan pembelajaran sangat terhambat, berikutnya masalah yang terjadi ada pada keamanan dan tidak kestabilan konflik yang terjadi khususnya pada daerah Nduga, Mimika serta pegunungan Yahukimo sehingga pendistribusian guru terhadap daerah tersebut terganggu selain daerah yang terpencil keselamatan warga dan ahli pendidikan juga menjadi masalah besar yang di hadapi.

2. Dampak di masa mendatang

Rendah nya tingkat pendidikan di Papua menjadi pengaruh terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua, hal ini bisa menjadi suatu kasus yang besar jika di diamkan seiring berjalannya waktu khususnya jika membicarakan Sumber Daya Alam (SDA) di Papua jika di kaitkan dalam masalah Sumber Daya Manusia yang rendah dalam konteks pengelolaannya maka sulit dalam tahap maksimal di karenakan penduduk Papua rendah dalam pendidikan, sehingga Sumber Daya Alam nya akhirnya di ambil oleh sektor asing, sehingga hak untuk para masyarakat Papua akhirnya terambil alih oleh pihak asing yang akhirnya terjadi kesenjangan ekonomi pada masyarakat papua serta rendah nya pendidikan di Papua menjadi kondisi yang darurat untuk generasi masa depan Papua.

Dalam menuntaskan permasalahan ini pemerintah setempat harus bertindak cepat dan tegas seperti yang di sampaikan oleh Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pendidkan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) mengatakan ada empat fokus utama untuk di selesaikan pada tahun 2024 yakni Indeks Pembangunan (IPM) , angka buta huruf, angka putus sekolah, dan sertifikasi sekolah hal tersebut di sampaikan oleh Kepala DPPAD Papua Christian Sohilait dalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline