Lihat ke Halaman Asli

Shevantara Miftah

Mahasiswa IAIN Kudus

Menapak Kaki di Gunung Muria Puncak Argopiloso.

Diperbarui: 12 Oktober 2024   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemandangan Gunung Muria dari Puncak Argopiloso (Dokumentasi Pribadi)

Menjulang tinggi menembus awan. Burung berterbangan melingkar maupun vertikal. gelombang awan yang sedikit terarah, dan hembusan angin yang abstrak tanpa lelah. menjadi pelengkap pada keindahan panorama alam di Muria. 

Gunung Muria, terletak di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menjadi salah satu destinasi wisata alam yang eksotis dan sangat digemari oleh para pendaki.

Meskipun Gunung Muria memiliki ketinggian yang relatif rendah, yaitu 1.581 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dibandingkan dengan gunung-gunung lain di Jawa Tengah seperti Gunung Merbabu atau Gunung Slamet, ketinggian Muria mungkin tampak kurang menjanjikan. Namun, keindahan alamnya tidak kalah menakjubkan. Gunung Muria puncak argopiloso menawarkan panorama unik yang memanjakan mata, di antaranya adalah pemandangan dari berbagai puncak seperti Puncak 29, Natas Angin, Argo Jembangan.

Track di Gunung Muria dari Puncak Argopiloso (Dokumentasi Pribadi)

Antara Menantang atau Menawan

Puncak Argopiloso di Gunung Muria terkenal dengan hutan rimbunnya yang memberikan nuansa sejuk serta suasana alam yang asri. Para pendaki dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Bandung, hingga Bogor, sering berusaha untuk menaklukkan puncak ini. Meskipun treknya terjal dan penuh tantangan, panorama alam yang disuguhkan selama pendakian seolah menjadi hadiah yang tak ternilai.

Perjalanan menuju Puncak Argopiloso dimulai dengan tanjakan curam yang segera menguji stamina dan daya tahan tubuh bagi para pendaki. Kaki akan terasa pegal di awal pendakian, karena medan di dimulai dengan tanjakan terjal dan dipenuhi oleh akar pepohonan di sepanjang trek. Adannya akar pepohonan di sepanjang trek juga  memberikan kesan bahwa Gunung Muria masih sangat alami dan terjaga. Saat perjalan, kita akan melewati pos 1 sampai 3. Setiap pos disana menjadi tempat istirahat yang ideal, rimbunnya pepohonan yang mampu melindungi para pendaki dari terik matahari.

Sepanjang perjalanan, kami para pendaki juga akan melewati beberapa makam dan petilasan yang memberikan nuansa khas di argopiloso. Setelah melewati Pos 3, tantangan berikutnya adalah menghadapi jalur Naga Gondrong, sebuah jalur setapak yang dikawal jurang di kedua sisinya. Meski jurangnya curam, keberadaan tumbuhan dan pepohonan yang rapat sedikit banyak menyamarkan kengerian jurang tersebut. Pada titik ini, perjalanan mulai terasa semakin sulit dengan kemiringan trek yang semakin tajam.

Meskipun demikian, keindahan alam dan semangat para pemuda mulai membara untuk mencapai puncak Argopiloso di Muria. Kebahagiaan mulai menyelimuti hati ketika bendera merah putih berkibar di Puncak Argopiloso. Dari sini, para pendaki dapat menikmati pemandangan yang spektakuler, di mana puncak-puncak lain seperti Puncak 29, Natas Angin, Argo Jembangan, serta puncak bayangan lainnya dapat dilihat dengan mata.

Kesegaran di Rejenu Air Tiga Rasa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline