Lihat ke Halaman Asli

Sheva Maulida

mahasiswi universitas airlangga

Panas yang Membakar Asa: Refleksi atas Peningkatan Suhu di Surabaya

Diperbarui: 18 Juni 2024   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Lingkungan, dalam arti luas, adalah segala sesuatu yang mengelilingi kita, yang mencakup komponen abiotik seperti udara, air, dan tanah, serta komponen biotik seperti tumbuhan dan hewan. Di Surabaya, sebuah kota yang berdenyut dengan kehidupan dan industri, lingkungan ini sedang mengalami perubahan yang signifikan dan mengkhawatirkan: peningkatan suhu yang terus-menerus.Kondisi suhu udara di Kota Surabaya secara umum mengalami peningkatan sebesar 1-1,4% sejak 5 tahun terakhir. Berdasarkan hasil analisis tren suhu yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Kota Surabaya memiliki tren peningkatan suhu yang tertinggi, yaitu sebesar 0,5C/10 tahun 

Aspek yang Mempengaruhi Peningkatan Suhu 

Peningkatan suhu di Surabaya tidak terjadi dalam vakum. Beberapa faktor yang berkontribusi termasuk: 

1. Urbanisasi yang Pesat: Pembangunan infrastruktur dan peningkatan jumlah kendaraan bermotor menghasilkan panas tambahan dan mengurangi lahan hijau. 

2. Efek Pulau Panas Perkotaan: Kondisi geografis dan topografi Surabaya memperburuk fenomena Urban Heat Island, di mana suhu perkotaan lebih tinggi daripada daerah pedesaan. 

3. Perubahan Iklim Global: Peningkatan emisi gas rumah kaca secara global juga berdampak pada suhu lokal, termasuk di Surabaya. 

Dampak Terhadap Kehidupan Masyarakat mengani isu suhu meningkat yang memiliki dampak langsung pada kehidupan masyarakat Surabaya: 

1. Kesehatan: Risiko penyakit terkait panas, seperti heat stroke dan dehidrasi, meningkat. 

2. Kenyamanan Hidup: Suhu yang lebih tinggi mengurangi kenyamanan hidup dan produktivitas warga. 

Perilaku Adaptasi yang kita lakukan sebagai Masyarakat Surabaya telah menunjukkan ketangguhan dengan beradaptasi melalui beberapa cara sebagai berikut: 

- Menanam pohon : yang dilakukan untuk mengurangi dampak iklim yang berubah terutama panas yang berlebih yang sekarnag kita hadapi adalah dengan cara menanam pohon. sebenarnya kegiatan ini adalah gerakan yang awalnya digagaskan oleh universitas Airlangga sebagai perguruan tinggi yang melaksanakan tridharma perguruan tinggi dan sebagai responsibilitas terhadap ingkungan sekitar yang berubah pesat. dengan adanya kegiatan menanam pohon diharapkan banyak instansi lainnya ataupun masyarakat secara umum bisa melakukan hal ini. kita harus bersama untuk saling menjaga lingkungan ini yang semakin hari semakin mengkhawatirkan bagi keberlangsungan hidup kita kedepannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline