Lihat ke Halaman Asli

Newsroom Konvensional dan Newsroom Abad 21

Diperbarui: 24 Maret 2016   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Teknologi dengan inovasi baru semakin banyak ditemukan. Hal ini diciptakan untuk membantu pekerjaan manusia dengan mobilitas yang tinggi untuk saat ini. Teknologi semakin praktis dan dapat dijangkau di mana saja menjadi nilai tambah. Begitupula dengan dunia media. Dengan adanya teknologi baru, memungkinkan mereka yang berkecimpung di dunia media tersebut untuk ikut berubah agar tetap dapat memberikan informasi. Salah satu contoh bahwa media juga mengikuti perkembangan teknologi ialah dengan munculnya jurnalisme online. Mudah, bisa diakses oleh siapa saja, cepat, dan tidak terbatas ruang dan waktu.

Ada beberapa perbedaan antara newsroom konvensional (media cetak) dengan newsroom sekarang ini (media online).

Newsroom konvensional dibagi ke beberapa tahap :

Tahap pertama ialah news gathering. Ini adalah tahap di mana jurnalis turun ke lapangan dan mulai mencari berita untuk surat kabarnya. Tentu saja, berita yang mereka cari adalah berita yang faktual dan aktual, menyangkut kepentingan orang banyak. Ketika sudah mendapatkan beberapa berita, akan segera diberikan kepada pemimpin redaksi untuk diseleksi.

Selanjutnya ialah news production. Tahap ini adalah proses produksi berita yang sudah diseleksi oleh pemimpin redaksi untuk ditampilkan di surat kabar. Mulai dari proses editing, di mana berita di edit oleh editor agar layak cetak, hingga proses layouting untuk menentukan posisi dari berita-berita dan iklan. Dengan kata lain, ini adalah tahap di mana berita dibuat sedemikian rupa agar layak cetak dan bisa dinikmati oleh pembaca

Tahap terakhir ialah distribution. Ini adalah tahap pendistribusian berita yang sudah layak cetak. Surat kabar tersebut lalu didistribusikan ke beberapa kios koran atau ke beberapa mall dan kantor.

ensional hampir sama dengan newsroom sekarang ini. Yang membuatnya berbeda ialah, di mana seorang jurnalis online dapat mengerjakan news gathering, news production dan distribution secara bersamaan, dalam satu waktu, dan dikerjakan oleh seorang saja. Ketika jurnalis online turun ke lapangan dan mendapatkan berita, ia langsung menuliskannya dan mengirimkannya dengan cepat ke editor, setelah itu ia publish berita tersebut ke portal berita online.

Dari beberapa tahap newsroom konvensional yang sudah dijelaskan, mereka membutuhkan banyak orang di dalamnya untuk menjalankan semuanya daripada newsroom yang sekarang ini. Seperti news gathering, ada beberapa jurnalis yang turun ke lapangan dalam mencari berita. Setelah mendapatkan berita, mereka memberikan berita tersebut kepada pihak editor dan pemimpin redaksi. Untuk proses editing, ada orang lain yang mengurus hal tersebut. Begitupula ketika berita sampai ke tangan layouter. Mereka yang mengurus tampilan berita per halaman agar lebih menarik dan mudah dibaca. Dalam pendistribusiannya, juga membutuhkan orang lain lagi untuk mengurusnya. Orang tersebut yang akan mendistribusikan surat kabar tersebut ke kios-kios koran.

Dapat dikatakan sebenarnya, jurnalis online dapat memberitakan sebuah kasus sambil mencari berita yang lain. Ia dapat dengan segera mengabarkan sebuah berita, meskipun untuk kedalaman datanya perlu di verifikasi lagi oleh editor. Namun untuk kecepatan, jurnalis online sudah tidak perlu diragukan lagi. Dengan mobilitas yang tinggi, jurnalis online bisa mendapatkan berita yang jauh lebih banyak daripada jurnalis media cetak. Hal ini dikarenakan media online dalam memberitakan sesuatu biasanya terpotong-potong, sedangkan jurnalis media cetak harus memberitakan sesuatu dengan lebih rinci dan faktual. Untuk kontennya, tentu saja jurnalis online menambahkan hyperlinks di dalamnya untuk mempermudah pembaca mendapatkan potongan berita yang lainnya. Itu yang membuat berita online lebih menarik dan menimbulkan kesan yang lebih fleksibel.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline