[caption caption="Yakin menang? (gambar: Budge.com)"][/caption]
Preambule
Pertama-tama, saya merasa perlu meluruskan satu hal. Penulisan yang benar adalah Hong Kong, bukan Hongkong. Gak penting? Memang mau Tanjung Pandan ditulis Tanjungpandan? Kuala Lumpur jadi Kualalumpur? Atau sebaliknya, Balikpapan jadi Balik Papan? Tidak senonoh kan jadinya?
----------------------------------
Makin ke sini, saya kok makin gagal paham dengan kalimat endemik di penutupan Ramadan.
“Mari sambut kemenangan,”
“Rayakan kemenangan dengan hati yang jernih,”
dan kalimat lain yang masih satu spesies.
Apa sebab? Begini, sebetulnya apa sih yang dimenangkan? Ada laga apa? Tanding lawan siapa?
Kalau ada yang bilang kalau kita menang melawan hawa nafsu, yakin itu bukan cuma manisan yang tertinggal di bibir saja? Tidakkah itu manis di bibir yang memutar kata?