Lihat ke Halaman Asli

Surga Tersembunyi "Bukit Baka-Bukit Raya" di Perbatasan Kalimantan Barat-Tengah

Diperbarui: 26 Agustus 2020   00:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adalah bagian dari pegunungan Schwaner yakni Bukit Baka- Bukit Raya yang terletak di perbatasan Kalimantan barat dan Kalimantan tengah. Kawasan hutan hujan tropis ini merupakan bagian dari salah satu cagar alam yang di tetapkan sebagai Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya pada 26 Februari 1992 dengan luas 181.090 hektar. 

Dengan kekayaan alam Flora dan Faunanya yang terjaga melalui akses menggunakan jalur air berupa sungai adalah pilihan tercepat menuju kesana, aliran sungai melawi di Kalimantan barat dan sungai kalingan di Kalimantan tengah, kedua sungai ini memiliki arus jeram sehingga cocok untuk olahraga arung jeram. 

hd-2-5f4543d6d541df6145615962.jpg

Tak banyak yang mengetahui  keindahan bukit ini yang menjadi salah satu lokasi wisata serta penelitian flora dan fauna di taman nasional ini. Bukit Raya merupakan bukit tertinggi di Pulau Kalimantan, Indonesia dengan ketinggian mencapai 2.278 mdpl. 

Jalur menuju Gunung Bukit Raya memang tidak terlalu ekstrim, kontur alamnya yang masih terjaga dan merupakan Hutan Hujan membuat kawasan Gunung Bukit Raya dipenuhi satwa endemik asli Indonesia.

Keanekaragaman hayati dengan ekosistem yang sangat kaya serta terjaga, tercatat bahwa terdapat 201 jenis tumbuhan etnobotani, 97 jenis tumbuhan obat-obatan, 7 jenis tumbuhan yang dapat di gunakan dalam kecantikan serta ratusan jenis lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan papan. 

Selain itu terdapat juga kekayaan alam fauna yang tercatat ada 517 jenis yakni 60 jenis mamalia, 217 jenis aves, 112 herpetofauna, 95 jenis kupu-kupa dan sisanya ikan serta krustacea. Di Taman Nasional bukit baka-bukit raya ini ikut menjaga populasi dari orang utan, beruang madu, lutung, owa hingga musang agar dapat terjaga angka populasinya.

Untuk masyarakat nya sendiri yang hidup di sekitar bukit ini, mencapai 24 desa dengan mayoritas suku Dayak yang menempati rumah tradisional Radank dan Betang yang merupakan rumah khas dari Kalimantan barat dan Kalimantan tengah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline