Lihat ke Halaman Asli

Sherly Wahyunita

Simple tips

Peran Orangtua dalam Pendidikan Karakter anak di Masa Pandemi

Diperbarui: 4 Juli 2021   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran Orang Tua dalam penanaman Pendidikan Karakter
siswa Sekolah Dasar di masa Pandemi Covid-19

Di era Pandemi Covid-19 saat ini tentu peran orang tua akan sangat dibutuhkan sebagai pengganti guru dalam proses belajar. Terlebih dalam menyikapi kebijakan pemerintah untuk menerapkan kegiatan belajar mengajar secara Daring (dalam jaringan), demi keamanan siswa termasuk siswa Sekolah Dasar. Di sisi lain Orang Tua adalah tempat berlangsungnya pendidikan pertama dalam keluarga, sehingga di usia anak Sekolah Dasar memang dibutuhkan keikutsertaan mereka secara intens dalam proses pedidikan. Salah satu kegiatan belajar yang sangat penting dan memiliki kaitan erat dengan peran orang tua adalah penanaman Pendidikan Karakter.

Terlepas dari kegiatan belajar mengajar yang terbatas di era Pandemi Covid-19 ini, tidak hanya guru disekolah namun Orang Tua juga harus memberikan pengajaran kepada anak berupa Pendidikan Karakter sedini mungkin. Pendidikan karakter bisa diartikan sebagai sebuah bantuan social agar individu itu dapat bertumbuh dalam menghayati kebebasannya untuk hidup dengan orang lain dengan dunia (Dani Koesoema A:2007). Dimana hal tersebut merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap kehidupan moral dan sosial anaknya yang akan menjadi tumpuan serta dasar dalam hidup bermasyarakat. Oleh karena itu Orang Tua harus lebih sabar dalam mengajarkan kepada anak. Supaya tidak dijumpai banyaknya berita kekerasan orang tua dalam mendidik anak dan agar proses kegiatan belajar Daring yang dilakukan selama pandemi melalui berbagai aplikasi seperti Whatsapp Group, Google Meet, Google Classroom menjadi lebih maksimal.

Untuk itu Orang Tua dapat mengambil peran salah satunya yang paling penting adalah pemahaman Agama dan diiringi dengan mengajarkan kepada anaknya bagaimana cara untuk berbahasa dan bertutur kata yang baik kepada setiap orang termasuk temannya disekolah. Anak juga harus diajarkan bagaiamana caranya disiplin dan mandiri terhadap kewajibannya sebagai siswa Sekolah Dasar seperti menyiapkan buku dan menyelesaikan tugas di malam hari, membiasakan bangun pagi dan merapikan tempat tidurnnya, dan selalu tertib untuk mengikuti kelas walaupun hanya dilakukan dirumah. Secara tidak langsung anak akan terlatih menjadi pribadi yang memiliki Karakter mampu Bertanggung Jawab terhadap dirinya sendiri.

Hal lain yang tidak boleh dilewatkan dalam menanamkan pendidikan karakter kepada anak adalah mengajarkan bagaimana cara bergaul termasuk batasan-batasannya dan cara menyesuaikan diri terhadap lingkungan, khususnya lingkungan baru. Karena Pendidikan Karakter itu sendiri adalah suatu pengajaran berupa kebaikan agar seseorang memiliki pribadi dengan moral dan karkter serta budi pekerti yang baik untuk dirinya sendiri dan bekal dalam hidup bermasyarakat. Karena sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa semakin majunya teknologi saat ini kita juga dapat melihat banyaknya oknum anak muda yang tidak bermoral baik, maka jangan sampai hal negatif tersebut ada pada diri anak kita.

Maka dari uraian tersebut diharapkan orang tua semakin sadar bahwa mereka memiliki peranan penting dalam tumbuh kembang, dan proses mendidik anak, ditambah saat ini media dan teknologi semakin canggih dan dapat diakses dengan mudah oleh anak. Sehingga orang tua harus meningkatkan pengawasan agar anak  tetap terkontrol dalam memilih dan memilah apa yang baik untuk di tonton dan apa yang harus dihindari. Situasi pandemi ini semoga juga dapat menjadi momentum agar kedekatan anak dan orang tua semakin terjalin demi lancarnya proses pembelajaran terutama anak Sekolah Dasar yang memang membutuhkan bimbingan Orang Tuanya.

A Koesoema, Dani. 2007. PENDIDIKAN KARAKTER. Jakarta. PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline