Salut kepada Pemprov DKI dalam hal ini PT. Transjakarta dan PT. Kereta Api Commuter Line Jabodetabek.
Lima hari dalam seminggu saya menggunakan dua jasa transportasi umum tersebut di atas untuk beraktifitas. Pelayanan keduanya sangat menyentuh hati saya. Orang tua, penyandang cacat, ibu-ibu yang membawa anak, dan ibu hamil,benar-benar mendapat prioritas. Selalu ada tempat duduk bagi kelompok ini. Asalkan terlihat oleh petugas yang melayani, mereka tidak segan untuk meminta berdiri orang yang lebih muda dan kelihatan sehat untuk memberi tempat kepada kelompok prioritas. Kelihatan sekali bahwa petugas kedua jasa transportasi tersebut telah diberi pelatihan yang sangat baik untuk memberi pelayanan maksimal bagi mereka.
Di usia hampir lima puluh dua tahun, masih tergolong muda sebenarnya, namun dengan rambut yang dibiarkan putih, saya termasuk dalam kelompok prioritas. Sehingga banyak kali saya menikmati keistimewaan itu. Bila tidak sedang mengantuk atau letih, sambil berterimakasih saya pasti menolak perlakukan khusus ini. Puji Tuhan, saya masih merasa muda, sehat dan kuat.
Suatu hari, untuk pertama kali saya menunggu busway arah Pulogadung di halte Dukuh Atas 2, antrian cukup panjang. Tiba-tiba seorang petugas mendatangi saya dan berkata dengan sopan : “ibu silahkan mengantri di sana saja..” sambil menunjuk kelompok antrian yang hanya terdiri dari beberapa orang. Saya pindah meskipun belum benar-benar mengerti, karena saya merasa sudah mengantri ditempat yang benar sesuai tujuan. Di tempat antrian yang baru, ada beberapa ibu hampir seumuran saya. Ketika bus datang, bus itu berhenti di depan kami, pintunya terbuka, kami masuk dengan tertib dan mengambil tempat duduk tanpa harus berebut.
Setelah kami semua duduk, bus itu maju ke pintu antrian berikut dan membuka pintu untuk mereka yang antri disitu. Orang-orang berebut masuk agar mendapat tempat duduk. Saya baru sadar bahwa saya baru saja mendapat penghormatan (lagi) karena rambut putih ini :) Kelompok prioritas boleh mengantri di pintu pertama, supaya masuk lebih dulu dan dipastikan semua mendapat tempat duduk. Wow. Tidak cukup hanya itu, kira-kira sebulan belakangan saya menikmati layanan gratis Transjakarta, naik dari halte Dukuh Atas dan turun di depan Gelora Bung Karno.
Saya terharu, sampai sebegitunya Pemprov DKI memikirkan bagaimana melayani warganya. Luar biasa. We Never Sleep To Serve You More. Tulisan ini terpampang di badan busway. Dan itu bukan hanya slogan. Dahsyatnya lagi, bagi saya ini bukan hanya sekedar menerima perlakuan istimewa semata. Lebih dari pada itu, pelayanan yang saya percaya berasal dari hati ini, telah menyentuh hati saya dan memberi energi positif untuk juga berbuat baik dan lebih baik lagi kepada orang-orang di sekeliling. Itu yang saya rasakan. Dan saya yakin tidak hanya saya yang menerima energi positif ini.
Ketika teringat bahwa gubernurnya yang menggagas dan memotivasi seluruh jajarannya agar melayani dengan hati, sedang dijadikan tersangka, airmata saya menitik. Untung ada Tuhan. Manusia boleh menilai dengan penilaian mereka sendiri.. tapi Tuhanlah yang menguji batin dan hati. Ia yang memberi keadilan bagi orang-orang yang tulus hati. Karena ada Tuhan, harapan ada. Terpujilah Tuhan.
Mazmur 7:10 Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Elohim yang adil. 7:11 Perisai bagiku adalah Elohim, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati;
Amin. Sebab firman Tuhan itu benar (Mazmur 33:4).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H