Lihat ke Halaman Asli

Pelestarian Kesenian Besutan Melalui Pembelajaran Pada Siswa Sekolah Dasar

Diperbarui: 25 Mei 2024   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada era saat ini terdapat banyak hal yang menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat yang lebih modern. Akibatnya masyarakat cenderung untuk memilih kebudayaan baru yang dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Salah satu faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang adalah kurangnya generasi penerus yang memiliki minat untuk belajar dan mewarisi kebudayaanny sendiri. Dalam era saat ini informasi menjadi kekuatan yang sangat dahsyat dalam mempengaruhi pola pikir manusia. Untuk mengatasi hal ini, perlu kesadaran akan pentingnya budaya lokal sebagai jati diri bangsa. Kewajiban bagi setiap lapisan masyarakat untuk mempertahankannya, dimana peran generasi muda sangat diharapkan untuk terus berusaha mewarisi budaya lokal dan akan menjadi kekuatan bagi eksistensi budaya lokal itu sendiri.

Salah satu budaya lokal yang saat ini mulai tertinggal yakni kesenian besutan. Kesenian besutan sendiri merupakan seni pertunjukan teater yang berasal dari Kabupaten Jombang Jawa Timur. Kesenian besutan ini berkembang dari kesenian lerok dan menjadi cikal bakal kesenian ludruk. Biasanya, cerita yang dibawakan dalam besutan berkaitan dengan kehidupan sehari hari dan mengandung pesan-pesan sindiran yang saat itu ditujukan kepada pemerintah maupun keadaan ekonomi yang tidak baik.

Besutan menjadi sarana penyampaian aspirasi masyarakat untuk pemerintah dan kebijakannya. Dengan lawakan jenaka, penonton di bawa untuk melihat kejadian yang ada dalam masyarakat dan masalah-masalah yang berkembang di masyarakat yang belum teratasi. Kesenian Besutan saat itu juga memiliki fungsi Kesenian Besutan menjadi ikon budaya Kabupaten Jombang maka seharusnya kesenian Besutan harus tetap ada namun saat ini kesenian Besutan tengah mengalami permasalahan yang sama dengan kesenian atau kebudayaan daerah lain yang ada di Indonesia yaitu kesenian ini mulai punah akibat tidak adanya generasi penerus dan tergerus oleh arus perkembangan zaman yang semakin modern (Rifanti, 2017).

Proses regenerasi yang tidak berjalan dalam hal pelaku seni di Jombang menjadi salah satu penyebab kurangnya minat pada kesenian tradisional khususnya Besutan (Firmansyah,2015). Pemerintah Kabupaten Jombang menginginkan kembalinya kesenian Besutan untuk dinikmati kembali oleh masyarakat Kabupaten Jombang. Beberpa masyarakat masih menginginkan keberadaan kesenian ini sehingga pemerintah berupaya agar kesenian ini tidak punah.

Salah satu upaya dalam menjaga dan melestarikan kesenian besutan yaitu dengan mengenalkannya pada anak usia sekolah dasar melalui pembelajaran. Dalam kesenian besutan dapat dilakukan melalui berbagai mata pelajaran di sekolah dasar, misalnya pada pembelajaran Seni Budaya dapat dipelajari terkait tata cara pelaksanaan kesenian besutan itu sendiri. Demikian pada materi IPS dapat dipelajari terkait sejarah berkembangnya kesenian tersebut.

Khususnya pada pembelajaran seni budaya, selaku guru dapat memperkenalkan kesenian ini pada kegiatan praktik seperti pada peringatan Hari Jadi Jombang, Hari Seni dan berbagai macam kegiatan lainnya. Alangkah lebih baik jika kegiatan seperti ini dapat dikaitkan dengan berbagai pembelajaran lainnya seperti pembelajaran P5 dan pendidikan karakter seperti kerja sama, gotong royong, mandiri, kreatif dan masih banyak lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline