Lihat ke Halaman Asli

Program Adaptasi Teknologi melalui Pelatihan Microsoft Word pada Siswa Kelas 4 SDN Kestalan

Diperbarui: 18 Juni 2023   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampus Mengajar adalah bagian dari program Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kampus Mengajar ini melibatkan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. Tujuan dari Kampus Mengajar yaitu memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Dengan adanya Kampus Mengajar diharapkan dapat memberikan manfaat  bagi mahasiswa untuk mengasah jiwa kepemimpinan dan mengembangkan diri serta menambah pengalaman belajar di luar perkuliahan dan berkolaborasi dengan guru di sekolah penempatan. Kegiatan Kampus Mengajar ini  berfokus pada peningkatan literasi dan numerasi, adaptasi teknologi, dan membantu mengelola administrasi sekolah.

Sekolah yang menjadi penempatan Kampus Mengajar penulis yaitu SDN Kestalan 05 yang terletak di Jl. Letjen S. Parman No.135, Kestalan, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57133. SDN Kestalan 05 memiliki 18 guru dan 266 peserta didik. Jika dilihat dari segi fisik, SDN Kestalan 05 memiliki 12 ruang kelas karena ada 12 rombel, ruang guru dan ruang kepala sekolah, ruang perpustakaan, ruang tari, UKS, mushola, ruang pembelajaran agama kristen dan katolik, 2 kantin, 4 toilet. SDN Kestalan 05 ini sudah terakreditasi A dan termasuk sekolah dengan penyelenggaraan sehari penuh atau 5 hari kerja. Kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum 2013 untuk kelas 2, 3, 5, 6 dan kurikulum merdeka untuk kelas 1 dan 4.

Salah satu kegiatan yang dilakukan pada program Kampus Mengajar yaitu membantu dalam hal adaptasi teknologi. Teknologi dalam pendidikan di era digital ini sangat penting. Penerapan dan adaptasi teknologi dalam ruang pembelajaran merupakan upaya dalam menghadapi perubahan di era globalisasi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Teknologi berpotensi pada kemajuan belajar peserta didik karena peserta didik merupakan generasi penerus bangsa yang harus mampu menjawab permasalahan yang terjadi di era revolusi industri 4.0, yang mana di era ini teknologi memang sedang berkembang pesat. Dengan demikian peserta didik harus memulai beradaptasi dengan teknologi agar menjadi manusia yang berkompeten.

Kenyataan di lapangan, tidak sedikit sekolah yang belum menerapkan adaptasi teknologi untuk peserta didiknya. Hal ini dilihat dari masih banyak sekolah di Indonesia, khususnya Sekolah Dasar yang belum ada pelajaran Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK), termasuk di sekolah penugasan penulis yaitu di SDN Kestalan 05 Surakarta. Di SDN Kestalan 05 ini belum ada pelajaran TIK, baik pembelajaran intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Hal tersebut dikarenakan kurangnya fasilitas seperti perangkat yang digunakan. Berkaitan dengan hal ini, melalui salah satu kegiatan Kampus Mengajar yaitu membantu adaptasi teknologi, maka penulis mengadakan pelatihan Microsoft Word sebagai dasar untuk mengenalkan komputer dan mengajarkan peserta didik cara mengetik melalui salah satu aplikasi pengolah kata.

Pelatihan Microsoft Word ini diperuntukkan bagi kelas 4 karena kelas 4 sudah memasuki kelas tinggi dan nantinya akan ada ANBK dan AKM yang dilaksanakan di kelas 5. Pelatihan Microsoft Word dilaksanakan pada hari Rabu untuk kelas 4A dan Kamis untuk kelas 4B yang dilaksanakan di ruang perpustakaan. Di sini peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok karena hanya ada 5 laptop yang disediakan. Pada pelatihan ini peserta didik diajarkan bagaimana cara menghidupkan laptop, membuka aplikasi Microsoft Word, kemudian dikenalkan dan dijelaskan satu persatu toolbar home yang terdapat pada Microsoft Word. Setelah itu mereka diminta untuk mengetik paragraf sesuai dengan ketentuan yang diminta. Dan peserta didik diajarkan cara untuk menyimpan file tersebut. Selain sebagai bekal dalam mengenal dan belajar dasar-dasar mengenai komputer, melalui pelatihan Microsoft Word ini sekaligus dapat meningkatkan literasi peserta didik karena saat mereka mengetik sebuah teks/cerita yang ada di buku, otomatis mereka juga akan membaca isi dari teks/cerita tersebut. Selain kemampuan membaca, kemampuan menulis peserta didik pun meningkat karena ketika mereka mengetik, dibimbing untuk mengetik sesuai aturan dalam penggunaan huruf kapital, tanda baca, kalimat efektif, dll. Mereka juga diminta untuk membuat sebuah tulisan seperti kata-kata mutiara, pantun, teks dialog, dan kesan pesan selama mengikuti pelatihan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline