Lihat ke Halaman Asli

Sherlina Cahya

Sherlina Cahya

Fenomena Perubahan Sosial

Diperbarui: 4 Desember 2021   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

OPINI : Fenomena Perubahan Sosial Di Bidang Pertanian

 

Oleh: Sherlina Cahyaningtias (Mahasiswa Universitas Jember) 

OPINI. Fenomena perubahan sosial budaya dalam kehidupan masyarakat pertanian, dimana seperti yang kita ketahui perubahan sosial adalah perubahan dalam masyarakat yang memengaruhi sistem sosial, nilai, ras, sikap, dan pola perilaku individu di antara kelompoknya. Perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama pada berbagai bidang kehidupan di masyarakat. Sementara perubahan sosial budaya merupakan perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Di mana mencakup perubahan budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata kehidupan dari tradisional ke modern.

Perubahan sosial pertanian yang banyak dirasakan saat ini adalah perubahan sosial dalam hal penggunaan teknologi, dimana sebelum berkembangnya teknologi seperti sekarang ini, teknologi pertanian yang digunakan sangat sederhana. Pertanian tradisional mulai digantikan dengan pertanian modern dengan alat-alat yang lebih canggih untuk membantu para petani. Hal inilah yang mendorong adanya perubahan sosial dimasyarakat. Pada pertanian tradisional alat-alat yang digunakan masih sederhana dapat diambil contoh pada saat pengolahan tanah, pada pertanian tradisional  masih menggunakan alat dengan bantuan hewan untuk membajak sawah, jika dibandingkan dengan sekarang tentu sudah sangat berbeda.

Tetapi pada zaman sekarang para petani masih banyak yang menggunakan berbagai alat sederhana dalam pengelolaan pertanian. Mulai dari pengelolaan tanah pananaman tanaman,pemupukan bahkan saat panen maupun pasca panen. Tetapi hal ini tergantikan dengan tenaga yang lebih modern, seperti penggunaan traktor dalam pengolahan tanah mulai menggunakan mesin modern seperdengan menggunakan mesin panen combine harvester dengan proses panen padi tetapi tidak semua petani beralih ke peralatan modern. Combine harvester adalah mesin pemanen padi yang dapat memotong bulir tanaman yang berdiri, merontokkan, dan membersihkan gabah sambil berjalan dilapangan. Dengan demikian waktu pemanenan padi menjadi lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia (manual) serta tidak membutuhkan jumlah tenaga kerja manusia yang besar seperti pada pemanenan tradisional.

Kelebihan dan kekurangan dari penggunaan teknologi tradisional adalah untuk proses penanaman masih menggunakan tenaga manusia yang dilakukan secara bersama-sama dengan antar petani sehingga menciptakan sikap gotong royong dan hasil panen cukup memuaskan. Kekurangan dari penggunaan teknologi tradisional ini adalah lebih banyak memakan waktu dan lebih banyak membutuhkan tenaga manusia dan kita perlu menyediakan konsumsi untuk membantu para petani dalam proses pengolahan pertanian. Kelebihan dan kekurangan dari penggunaan teknologi modern adalah pada pertanian modern menggunakan tenaga mesin sehingga membutuhkan banyak biaya untuk bahan bakar dan biaya lainnya dan kekurangan dalam penggunaan tenaga mesin ini adalah banyak buruh tani yang kehilangan pekerjaannya karena sudah digantikan oleh mesin tersebut dan hasil panen petani yang kurang memuaskan dikarenakan banyak padi yang terbuang ketanah .

Jadi, setiap perkembangan teknologi pertanian didesa itu berbeda-beda. Hal itu dapat disebabkan oleh adanya perubahan sosial yang proses terjadinya bersifat cepat atau lambat serta berskala besar atau kecil. Perubahan sosial yang berlangsung cepat disebut dengan revolusi. Adanya peralihan atau perubahan sosial yang terjadi dengan cepat, dan didalamnya menyangkut pokok-pokok atau dasar - dasar dari kehidupan manusia. Perubahan secara revolusi dapat terjadi melalui perencanaan atau tidak melalui perencanaan. Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline