Lihat ke Halaman Asli

Sherly Monica Cindyanta

Mahasiswa Unisnu Jepara

Cuaca Buruk, Nelayan Tak Berani Melaut

Diperbarui: 16 Januari 2022   10:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Jepara, Kompasiana.com - Karimunjawa musim hujan dengan indentitas tinggi masih terjadi di berbagai daerah terutama di Kepulauan Karimunjawa. Apalagi kondisi cuaca buruk di barengi dengan gelombang tinggi di berbagai perairan laut. Termasuk di perairan Karimunjawa. Hal ini menyebabkan penundaan keberangkatan Kapal. Cuaca buruk dan gelombang tinggi terjadi pada hari Selasa, 11 Januari 2022 di Kepulauan Karimunjawa-Jepara.


  Jamal Hamzah Choiril Selaku Kepala cabang Karimunjawa menyebut gelombang tinggi bisa mencapai ketinggian 2.5 -- 4.0 meter. Ini terjadi di beberapa wilayah. Antara lain di perairan Karimunjawa dan Jepara.


" untuk itu kami mengimbau untuk menunda keberangkatan kapal, kegiatan kapal wisata sampai dengan kondisi cuaca dan laut aman bagi pelayaran. Serta kegiatan wisata di laut tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan pelayanan untuk kapal dan penumpang" ungkap Jamal hamza Choiril.
Dia menambahkan, penyeberangan menuju Karimunjawa dari daratan Jepara di hentikan sementara. Pihaknya tak mau mengambil resiko dengan keberangkatan kapal dengan kondisi gelombang tinggi.


" Benar ombak gede. Kami tidak brani berlayar. Untuk itu kami tunda pelayaran sementara waktu," Imbuhnya.


       Penundaan pelayaran ini diakui membuat ada penumpang yang tertahan di Karimunjawa. Mereka berangkat ke Karimunjawa pada Sabtu (8/01) lalu, dan seharusnya akan kembali ke Jepara pada hari ini. Tapi rencananya hari jumat (14/01) kalau cuaca bagus kapal berangkat dan wisata kembali normal semua. Kapal siap jalan. Kalau cuaca bagus dan diizinkan dari Syahbandar Karimunjawa," jelas Jamal Hamza Choiril.


     Menurut Sardi warga lokal karimunjawa menuturkan bahwa ia sangat kawatir jika cuaca di Perairan Karimunjawa tidak segera membaik. Saya sangat kawatir jika keadaan cuaca di Karimunjawa tidak segera membaik, karena menyebabkan nelayan tidak dapat bekerja dan bahan pangan berkurang, karena semua bahan pangan berasal dari Jepara.


" Dari segi perekonomian ini sangatlah buruk jika cuaca dan gelombang tinggi tidak segera membaik, saya tidak dapat bekerja mencari ikan, karena penganghasilan saya hanya dari bekerja sebagai nelayan." Ujarnya.


Lebih lanjut, ia berharap dengan cuaca buruk dan gelombang tinggi di Perairan Karimunjawa semoga cepat membaik. Dan ia dapat bekerja seperti biasanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline