Permen Gummy Jamu dan Herbal
Tumbuhan herbal merupakan tanaman yang dapat memberikan efek positif yang alami bagi kesehatan tubuh dan banyak digunakan sebagai obat tradisional. Tentu tanaman herbal ini kita kenal telah menjadi tradisi dan banyak digunakan sejak zaman dahulu karena bahannya yang mudah ditemukan dan mampu mencegah atau meminimalisir penyakit tertentu karena kandungan senyawa didalamnya yang berkhasiat. Bagian tanaman obat atau herbal yang dapat dimanfaatkan meliputi akar, rimpang, umbi, kulit kayu, daun, batang, buah, dan biji (Mulyani et al. 2016). Produksi dari sediaan herbalnya melalui beberapa proses seperti ekstraksi, fraksinasi, purifikasi, pemekatan, dengan metode fisika atau biologi. Produk herbal ini dapat dikonsumsi langsung atau perlu diproses terlebih dan dijadikan bahan baku suatu produk. Menurut WHO, pengguna obat herbal terdapat sekitar 65% pada penduduk negara maju dan 80% pada penduduk negara berkembang. Peningkatan penggunaan produk obat tradisional ini dipengaruhi oleh peningkatan usia harapan hidup manusia dan kegagalan obat modern terhadap penyakit kronis, serta membesarnya akses pengetahuan terkait obat herbal di seluruh dunia (Hidayat 2006). Maka, jamu dan herbal merupakan bahan yang berpeluang besar untuk meningkatkan kualitas kesehatan manusia dan masih memerlukan eksplorasi serta penelitian yang lebih lanjut terkait varietas dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh.
Salah satu tanaman herbal yang dapat digunakan untuk bahan baku suatu produk adalah temu mangga dan buah gowok. Temu mangga (Curcuma mangga Val.van Zip.) merupakan salah satu tumbuhan temu-temuan yang tergabung dalam famili Zingiberaceae dan dapat ditemukan di Indonesia. Tanaman yang dikenal dengan nama lain temu pauh atau kunyit mangga ini umumnya digunakan sebagai penambah rasa pada makanan, suplemen, dan obat tradisional. Di dalam rimpang atau bagian daunnya terdapat senyawa yang berperan sebagai antioksidan, antiinflamasi, antitumor, dan mengobati alergi, sehingga dapat memberikan manfaat kesehatan, seperti sebagai obat maag, diare, pereda nyeri haid, keputihan, dan mengobati jerawat (Safrina & Supriadi 2019; Tedjo et al. 2005).
Bahan jamu berikutnya yang dapat digunakan dalam pembuatan permen gummy adalah buah gowok. Tanaman gowok (Syzygium polycephalum) merupakan salah satu jenis jambu-jambuan yang juga dapat ditemukan di Indonesia, khususnya Jawa dan Kalimantan. Tanaman yang disebut juga sebagai buah kupa memiliki pohon yang ketinggiannya mencapai 20 meter dengan buah berwarna ungu tua kehitaman. Buah ini dapat langsung dikonsumsi atau digunakan sebagai bahan rujak dan jeli. Namun, tanaman gowok ini masih kurang banyak diteliti dan dieksplorasi dari komponen kimia atau bioaktivitasnya (Wardana & Tukiran 2016; Witono & Yuzammi, editor 2017). Dalam literatur, telah disampaikan bahwa buah gowok dapat berperan sebagai antioksidan karena dipengaruhi oleh kadar antioksidannya yang tinggi. Selain itu, terdapat juga senyawa flavonoid pada bagian kulit dan buah (Puspitasari & Sofandi 2020). Produk komersial dari kedua bahan tanaman jamu dan herbal ini masih jarang ditemukan selain dalam bentuk suplemen dan obat tradisional yang langsung diolah dan dikonsumsi. Maka dari itu, tujuan dari pembuatan permen gummy jamu ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan permen gummy dari temu mangga dan buah gowok serta menguji karakteristik sensorisnya.
Produk Permen Gummy
Salah satu sediaan jamu yang menarik untuk dikembangkan adalah produk permen gummy jamu dan herbal. Permen gummy memiliki tekstur yang lunak, kenyal, dan tampak transparan. Bahan dasar produk ini adalah sari buah, air, pemanis, serta pembentuk gel seperti gelatin. Gelatin digunakan sebagai salah satu bahan untuk memberikan kekenyalan pada produk. Selain gelatin, pembentuk gel lainnya yang dapat digunakan adalah karagenan, agar, dan pektin. Pemanis yang dapat digunakan contohnya adalah sukrosa, glukosa, dan laktosa. Jamu dalam sediaan permen gummy juga memiliki keunggulan dapat dinikmati oleh anak-anak karena berupa permen, memiliki bentuk serta karakteristik warna, aroma, dan rasa yang menarik, dan bertekstur kenyal sehingga mudah dikunyah (Amaria et al. 2021; Sunaryo et al. 2020).
Bahan dan Alat yang Digunakan
Dalam pembuatan permen gummy jamu dan herbal, perlu dipersiapkan alat dan bahan. Alat yang akan digunakan meliputi gelas piala, gelas ukur, neraca kasar, saringan, termometer, kompor/hot plate, cetakan silikon permen, dan pengaduk.
Sementara itu, bahan yang digunakan antara lain sampel ekstrak jamu/herbal temu mangga dan buah gowok dalam bentuk cair, gelatin, gula pasir, corn syrup, asam sitrat, dan air mineral.
Penggunaan gula pasir sebagai pemanis juga dapat diganti dengan pemanis lain seperti stevia untuk menurunkan kadar gula produk dan menjadi pilihan yang lebih sehat.
Cara Pembuatan Permen Gummy
Pembuatan permen gummy diawali dengan pembuatan larutan A dengan mencampurkan 10 gram gelatin ke dalam air panas sebanyak 20 ml hingga gelatin larut sempurna. Kemudian, larutan B dibuat pada gelas beaker terpisah dengan mencampurkan 25 gram gula pasir dan 40 gram glukosa ke dalam 22,5 ml air panas.
Pada saat pencampuran glukosa dan gula pasir, suhu campuran perlu dijaga pada suhu 120ºC dan perhatikan dengan hati-hati agar campuran tidak gosong.
Pada suhu 100ºC, larutan A dicampur dengan larutan B dan diaduk perlahan. Pengadukan secara perlahan dilakukan untuk menghindari terbentuknya busa, agar permen gummy yang dihasilkan tetap tampak transparan. Lalu, dibuat juga larutan C yang berisi campuran ekstrak temu mangga atau buah gowok, dan asam sitrat dilarutkan pada suhu 50-60ºC hingga larut sempurna.
Dalam kondisi suhu ruang, larutan C dicampurkan ke dalam larutan A dan B yang telah dicampurkan sebelumnya. Campuran tersebut diaduk perlahan agar tidak terbentuk busa, lalu diamati perubahan warna, busa, dan kekentalan dari produknya.