Lihat ke Halaman Asli

KKN Tematik UPI 2021: Kendala Pembelajaran Daring pada Saat Pandemi Covid-19 di SDN Pamoyanan Cicalengka

Diperbarui: 24 Juli 2021   09:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Penyebaran Corona Virus Disease atau Covid-19 terus terjadi hingga saat ini dari Maret 2020, organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan Covid-19 ini sebagai pandemi yang telah melanda lebih dari 200 negara, termasuk Negara kita Indonesia. Banyak sektor yang terdampak dari adanya Pandemi Covid-19 ini. Salah satunya, berdampak juga terhadap dunia Pendidikan. Karena adanya Pandemi Covid-19 ini pemerintah menghimbau agar masyarakat untuk tetap berada di rumah, seperti bekerja, beribadah hingga belajarpun dari rumah. Pemerintah memperingati juga kepada masyarakat, jika tidak ada hal yang mendesak untuk keluar rumah, lebih baik dirumah saja. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19.

            Kondisi tersebut memberi dampak secara langsug terhadap dunia pendidikan. Pembelajaran tatap muka di sekolah digantikan dengan pembelajaran daring (online). Peralihan pembelajaran ini tentunya memunculkan banyak hambatan, mulai dari guru hingga siswa yang merasakan dampak dari pandemi ini. Walaupun sudah hampir 2 tahun Pandemi ini berlangsung, adaptasi untuk pembelajaran daring ini tiada hentinya, karena adanya beberapa hambatan yang tidak dapat dipungkiri. Pembelajaran secara daring ini adalah salah satu cara baru dalam proses belajar mengajar yang memanfaatkan perangkat elektronik seperti smartphone dengan menggunakan akses internet.

            Bagi guru sekolah dasar khususnya Guru SDN Pamoyanan Cicalengka yang terbiasa melakukan pembelajaran tatap muka langsung, merasa kesulitan akan pembelajaran daring (online). Perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat ini membuat semua orang dipaksa untuk melek teknologi. Bahwasanya melalui teknologi inilah satu satunya cara yang dapat dialkukan untuk menghubungkan guru dan siswa dalam pembelajaran yang tidak tatap muka seperti saat ini. Saat pembelajaran tatap muka berlangsung bisa menggunakan media pembelajaran di sekitar seperti orang, benda-benda sekitar, lingkungan dan segala sesuatu yang dapat digunakan guru sebagai perantara menyampaikan materi pelajaran agar siswa dapat memahami dengan tepat bukan hanya soal teori saja. hal ini, berbanding terbalik karena adanya pandemi Covid-19, semua media atau alat yang dapat guru hadirkan secara nyata berubah seketika menjadi media visual karena keterbatasan jarak saat menyampaikan pelajaran secara daring (online).

            Di SDN Pamoyanan Cicalengka ini memiliki beberapa hambatan dalam melaksanakan pembelajaran secara daring, diantaranya tidak semua siswa memiliki smartphone, jadi pembelajaran daring ini menggunakan smartphone yang di miliki oleh orang tuanya. Saat orang tuanya pergi untuk bekerja maka tidak bisa mendampingi anaknya saat pembelajaran daring berlangsung mengakibatkan siswa menjadi tertinggal dalam pembelajaran daring ini. Tidak semua siswa turut aktif dalam pembelajaran daring saat ini. Hambatan lainnya yaitu orang tua serta siswa yang kurang melek teknologi dikarenakan SDN Pamoyanan Cicalengka ini terletak di sebuah pedesaan yang mana masyarakatnya lamban dalam mengikuti teknologi yang terus berkembang pesat. Maka pembelajaran secara daring ini dilakukan dengan sebisa mungkin hanya dengan menggunakan grup WhatsApp yang berisikan orang tua siswa dengan beberapa siswa yang sudah memiliki smartphone sendiri yang digunakan Guru untuk memantau perkembangan belajar siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline