PENDAHULUAN
Hadis merupakan sumber kedua dalam hukum Islam setelah Al-Qur'an yang memiliki peranan penting dalam pengembangan ajaran Islam. Proses pengumpulan, penyaringan dan penyusunan hadis merupakan pengertian hadis yang difungsikan untuk memastikan keaslian dan kebenarannya. Pembahasan dalam artikel ini terdiri dari tahap kodifikasi hadis, pentinya kodifikasi hadis serta tantangan yang dihadapi dalam pengkodifikasian hadis.
Tahap Kodifikasi Hadis
Kodifikasi Hadis dimulai sejak abad ke-2 Hijriyah, tepatnya pada masa kepemerintahan Khalifah Umar Bin Abdul Aziz (99-101H) dari Dinasti Umayyah. Seiring berjalannya waktu semakin maraknya hadis yang beredar pada kalangan masyarakat muslim. Tahap ini melibatkan beberapa langkah:
1. Pengumpulan Hadis
Motivasi pengumpulan hadis, seiring meluasnya wilayah Islam para ulama khawatir bahwa hadis-hadis tersebut akan hilang atau tercampur dengan perkataan yang bukan dari Nabi, maka dari itu tantangan dalam menjaga keaslian hadis makin besar. Khalifah Umar Bin Abdul Aziz pada abad ke-2 Hijriyah memerintahkan para perawi guna menghindari kemungkinan hadis palsu atau yang telah tercampur. Ibnu Syihab Az-Zuhri mengemban tugas mengumpulkan hadis melalui informasi langsung dari para sahabat yang jam masih hidup maupun murid-murid mereka. Sebelum pengumpulan resmi para murid-murid dan sahabat membuat catatan pribadi yang digunakan untuk mengingat hadis.
2. Penyaringan Hadis
Pada tahapan ini para ulama melakukan verifikasi hadis yang sudah terkumpul dan dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu untuk di cek keaslian dan kebenarannya. Seperti sanad (jalur periwayatan) dan matan (isi hadis). Hal ini sangatlah penting dilakukan mengingat banyak hadis yang beredar dan tidak semuanya bisa dipercaya sebagai perkataan Nabi.
3. Penyusunan Hadis
Setelah proses penyaringan, kemudian hadis akan disusun ke bentuk kitab. Dikelompokkan berdasarkan topik, seperti muamalah, ibadah, adab dan lain sebagainya untuk mempermudah penggunaaanya dalam hukum Islam dan kehidupan sehari-hari.
Pentingnya Kodifikasi Hadis