Lihat ke Halaman Asli

The Title Is "Ceritaku"

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13285046851779174574

mendidik adalah sesuatu yang "sulit" ketika yang kita maksud tidak pernh bisa sampai pada pemikiran anak anak didik.. tapi tidak menjadi patah semangat, bukankah tantangan untuk membuka pemikiran mereka lebih besar dari pada sekedar mengajrkan materi pelajaran yang terkadang 'useless" menurutku. bagaimana tidak, mata pelajaran yang aku ajarkan adalah bahasa inggris, dan sayangnya bahasa yang lazim digunakaan oleh mereka adalah bahasa jawa..jadi setiap aku mulai berbicara dengan bahasa inggris,, mereka hanya menjawab ''yess..." setelah "no".. apapun yang aku katakan mereka dengan kompak menjawab "yes" dan "no".. speechless, nothing to say.. jam istirahat pertama telah usai,, aku masih asyik mengoreksi hasil  pekerjaan anak2 di kantor guru dan menggeleng gelengkan kepala dengan hasil jawaban mereka, yang kebanyakan tidak nyambungnya daripada benar nya.. kuhela nafas dalam dalam.. "ada apa tho bu, kok kesel amat?"  bu Mur yang duduk dibelakangku bertanya.. kubalikkan badan, dan tersenyum sejenak padanya.." gapapa bu, cuma ini lho.. perasaanku, menjelaskan materi nya udh jelasss banget sampe ngulang ngulang, tapi tetep kok salah..." "ooo.. itu udah biasa di kampung sini bu,, anak anak memang susah untuk menerima pelajaran dengan baik,, kadang jawaban mereka tu nggak nyambung... pernh dulu ada muridku, tapi sekarang udah gak sekolah lagi.. waktu ada soal .."bagaimana proses terjadinya hujan?" ...ehhh dia jawabnya begini.."ya mau bagaimana lagi,, memang sudah seharusnya seperti itu..." hahahaaa,,, spontan aku tertawa terbahak bahak mendengar cerita bu mur...  "apa iya seperti itu jawabnya bu" tanyaku, masi tak percaya.."iya beneran lho,.." "sudah kelas 1 smp,, ckckcck.. lalu sekarang dimanaa dia?" "sekarang udh gak sekolah lagi bu.." "ooohh, iya ngomong2 gak sekolah lagi,, aku juga kemaren ke rumah maryanto ditemeni sama anak2 perwakilan dua B.." ujarku "trus gimana maryanto, udah mau sekolah lagi? kalo mustangin sepertinya udah berangkat sekolah lagi ya bu?" "iya.. kalo mustangin udah sekolah lagi,, itu karena orang tuanya maunya dia di pondok, habis kejadian mencuri tabung gas itu, orang tuanya malu,, tapi sudah 2 minggu sekolah nggak, mondok juga nggak.. aku suruh sekolah lagi bu, kalo mau mondok nanti abis lulus smp.." "oohh.. trus maryanto, gimana?" "naahh kalo maryanto agak susah bu,, waktu ditanya kenapa gak mau sekolah,, dia bilang males bu.. aku uda bujuk, ngomong baik baik, kalo dia nggak sekolah ntar nyesel,, tapi dia bilang nggak bakal nyesel.. aku tanya, kalo ngggak sekolah trus mau ngapain, dia cuma jawab mau ngangon kambing..hmmm,, " "ya ampun, gak sekolah cuma mau ngangon kambing" "hehee,, iya bu,, tapi menurut si maratin,, dia gak mau sekolah karena diejek ejek ama temen2nya," "diejek giman?" "maryanto dibilang kayak "kecap" karena kulitnya item... trus dikelas kan ada poto satu kelas.. nahh,, maryanto itu mirip kecap kata anak2..." "oohhh... hehehe,, emang anak2 sini,, senengnya ngolok ngolok..." kata bu Mur.. "iya ni,, nanti aku mau panggil anak2 tu, yang suka ngejek2.. sampe anak orang nggak mau sekolah,," "ya  bu, perlu dikasi tau,, tuhh,, biar gak ketumanan.. " "iya bu" "ya udh bu lidia, aku masuk kelas dulu ya,, " oohh,, ya silahkan bu.." sejenak kutinggalkan pekerjaan ku,, dan kubuka beberapa foto di hp ku.. waktu begitu cepat berlalu,, terkadang sedih juga melihat keadaan pendidikan di kampung ini.. fikiran ku melayang jauh.. membayangkan memiliki anak anak dan bersekolah disini, lalu apa jadinya? hmmm...  fikiran ku masi saja tak menentu.. apa yang bisa aku lakukan hanya mencoba melakukan yang terbaik, waktu yang ada kugunakan dengan mengajar  sungguh sungguh.. aku suka bercerita pada mereka.."ibu pernah lho, motoran dari karang sampe mesuji.." "'ahhh,, ibu ngapusi (bohong) mana mungkin ibu berani,, itu kan jauh banget bu.." ujar rian.. "lho, ibu gak bo'ong.. jam setengah tujuh pagi ibu jalan dari rumah,, trus sampe bandar jaya, ibu istirahat sambil service motor..  trus jam setengah 10, sampe gunung sugih, ibu berhenti cari minuman ringan,, lanjut nyampe unit2, jam setengah 12.. ibu ketemu Bu Tutun,, trus makan siang.. lanjut lagi dari unit2 jam setengah 1 sampe di simpang pematang jam 2. ke rumah temen nya Bu Tutun ngambil motor Bu Tutun,, lanjut lagi jalan dari simpang pematang setengah 3 nyampe di bujung buring jam4 sore.." "hayyooo,, kenapa gak percaya?" "paling paling ibu naik bis, trus mimpi naik motor.." si untung menyela, disertai gelak tawa teman2 nya.." "hheee,, kok gak pecaya.. ya nggak papa, nggak percaya, ibu gak maksa kok.. cuman yang ingin ibu sampaikan,, artinya, kalian harus jadi orang yang berani.. berani untuk melihat dunia luar, jangan mau hidup kalian hanya terbatas di kampung, di mesuji... alangkah sayangnya,, jika dareah mu sendiri,, sekarang banyak dikuasai oleh pendatang dari daearah lain,, jika generasi kamu seterusnya, lulus smp, lalu menikah dan berpuas diri dengan hasil kebon,, lalu anak2 mu juga seperti itu,, apa yang akan terjadi dengan daerah ini,, kapan akan majunya..  orang tua kalian mampu,, kamu harus terus sekolah,, belajar untuk melihat dunia diluar sana,, lulus smp. lanjut ke sma, setelah itu keluar dari mesuji,, lanjut kuliah,, suatu saat kalian bertemu ibu lagi,, ibu ingin kalian sudh menjadi sarjana, dokter, bidan atau guru seperti ibu..." "kalian sanggup, mau sekolah trus?" "insya Allah bu.."anak2 menjawab serempak... yaahh,,, terkadang mengajar,, bukan hanya dibutuhkan sebuah kata kata, tapi kekuatan hati untuk mendidik dari dasar pemikiran mereka, semoga kelak mereka juga ingat dan bermanfaat bagi hidup mereka.. tak segan segan aku membicarakan perjalanan.. karena dengan perjjalanan kita bisa mengukir cerita,, mengenang dan membagikan nya pada orang lain.. dengan sebuah perjalanan,,ada banyak kata yang mewakili rasa.. baik itu cinta maupun duka....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline