Lihat ke Halaman Asli

Tugas Membahas Tokoh Max Weber dan HLA Hart

Diperbarui: 30 Oktober 2024   06:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  • Teori Pemikiran Max Weber

1. Teori Rasionalisasi

Weber berpendapat bahwa perkembangan masyarakat Barat ditandai oleh proses rasionalisasi, yaitu pergeseran dari pola-pola tradisional menuju cara berpikir dan bertindak yang lebih terukur dan sistematis.

Dalam proses ini, manusia mulai menggunakan logika dan perhitungan dalam menjalankan kegiatan, baik dalam bidang ekonomi, hukum, birokrasi, hingga agama.

Rasionalisasi ini menghasilkan sistem yang lebih efisien, tetapi Weber juga mengingatkan tentang bahaya “kandang besi” (iron cage), di mana individu menjadi terperangkap dalam rutinitas dan aturan-aturan kaku yang menghambat kebebasan dan kreativitas.

2.Teori pertukaran sosial

Yakni mendefinisikan aktor sebagai individu dan kelompok yang berakibat pada pengembangan struktur dan ketergantungan timbal balik". 

Weber mengetahui bahwa tingkatan makro dan mikro akan memengaruhi tindakan indidu dalam melaksanakan sesuatu, dan hal ini melalui pendekatan pemahaman yang muncul secara kausal muncul dari masyarakat secara sosio-historis. 

Pendekatan ini melihat tahapan sebab-akibat yang membentuk suatu individu atau aktor sebagai kelompok atau sebagai tindakan sosial (social action).

3. Teori tindakan sosial Max Weber

Weber sebagai pengemuka dalam paradigma definisi sosial, secara definitif yang menafsirkan dan memahami konsep tindakan sosial antar hubungan sosial untuk sampai pada penjelasan kausal. Weber menganggap bahwa hubungan sosial dihubungakan dengan tujuan-tujuan manusia melakukan tindakan. Lima ciri pokok sasaran Max Weber di antaranya:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline