Sukabumi - Indonesia memiliki banyak sekali destinasi wisata alam yang menarik dengan pemandangan yang indah dan menakjubkan. Salah satu destinasi wisata yang dapat dikunjungi ketika berlibur adalah Jawa Barat, lebih tepatnya berlokasi di Kabupaten Sukabumi. Saat berada disana wisatawan dapat berkunjung ke kawasan wisata Jembatan Gantung Situ Gunung di Kecamatan Cisaat.
Jembatan Gantung Situ Gunung adalah Jembatan gantung terpanjang yang ada di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Yang mana, jembatan ini memiliki lebar 18 meter dan panjang 243 meter. Tempat wisata alam yang paling populer di Kabupaten Sukabumi ini sangatlah cocok untuk wisata keluarga. Jembatan ini berlokasi di Desa Kadudampit, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Jembatan ini membentang di tengah hutan di atas kawasan konservasi Situ Gunung diantara jurang yang tingginya 161 meter diatas permukaan tanah yang merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Kawasan wisata alam yang berada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) ini menawarkan panorama hutan yang masih asri dan udara yang sejuk. Dan pada 10 Juli 2020, TNGGP secara resmi sudah membuka kembali aktivitas wisata alam di kawasan Situ Gunung.
Dirangkum dari laman resmi Situ Gunung Suspension Bridge, jembatan ini mulai dibangun pada pertengahan tahun 2017. Proses pembangunannya dilakukan secra manual dengan melibatkan warga lokal dan beberapa tenaga ahli yang berasal dari Bandung. Jembatan gantung ini berkontruksi dari kabel baja dengan lantai dari kayu ulin asli Papua seberat 80 ton. Pemilihan kayu ulin sebagai bahan lantai jembatan dikarenakan kayu ulin tidak mudah dimakan rayap dan tahan cuaca. Meskipun dalam pembangunannya tidak menggunakan alat berat, pembangunan jembatan ini selesai dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun, lebih tepatnya selama 4 bulan.
Jembatan gantung Situ Gunung buka setiap hari mulai pukul 06.00-16.00 WIB. Untuk menikmati keindahan alam di jembatan gantung Situ Gunung ini pengunjug diwajibkan membeli tiket masuk. Tiket masuk ini dibagi menjadi 3 kelas. Yaitu regular, VIP dan VVIP.
Dari segi harga, tiket masuk reguler dibanderol sebesar Rp 50.000, VIP Rp 100.000 dan VVIP sebesar Rp 150.000. Untuk fasilitas tiket masuk VVIP sama dengan VIP, namun akan mendapatkan makanan berat nantinya. Untuk tiket regular, wisatawan akan menempuh perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 600 meter. Sedangkan pengunjung VIP dan VVIP akan disediakan ojek atau mobil untuk sampai di destinasi utamanya.
Saat pembangunan jembatan ini diperhitungkan dapat menampung kurang lebih 150 orang atau sekitar 55 ton, tetapi ketika masa percobaan jembatan ini hanya dapat dinaiki oleh 60 orang saja. Sehingga dengan memperhitungkan faktor keamanan dan keselamatan para pengelola menetapkan untuk membatasi pengunjung yang naik hanya 40 orang saja.
Standar alat pelindung diri (APD) atau standar keselamatan yang disediakan oleh pengelola yaitu setiap wisatawan yang akan mencob menaiki jembatan tersebut akan diminta memakai sabuk pengaman. Sabuk ini digunakan ketika terjadi guncangan saja. Jadi ketika wisatawan sedang melewati jembatan kemudian terjadi guncangan wisatawan dapat langsung mengaitkan sabuk ke ramp yang terdapat di sisi sisi jembatan. Adanya sabuk pengaman ini bertujuan agar membuat para wisatawan yang sedang melintas di jembatan tetap seimbang saat berjalan walaupun dalam situasi yang sedikit berguncang.
Dan perlu kalian tahu, jembatan gantung ini dikelilingi dengan berbagai macam objek wisata lainnya, seperti Curug Sawer yang aliran airnya berasal dari aliran sungai Cigunung. Dan ada juga sebuah danau alami seluas 120 hektare (ha) yang Letaknya sekitarr 850 meter diatas permukaan laut, yang mana biasanya menjadi tujuan utama pengunjung setelah melintasi jembatan gantung tersebut. Selain itu banyak sekali wahana permainan air yang dapat dicoba, maka pengunjung sangat disarankan untuk membawa baju ganti. Selain Danau dan Curug Sawer adapula area perkemahan seluas 5 hektare (ha) dengan harga tiket yang dibanderol Rp.32.500 per orangnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H