Lihat ke Halaman Asli

Stalking Online: Dilema Keamanan Personal dan Keterbukaan Publik

Diperbarui: 9 Juni 2024   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada saat ini, keberadaan media sosial menjadi bagian yang cukup erat dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari Facebook hingga Instagram, Twitter, dan platform lainnya, kita semakin terkoneksi secara online. Namun, seiring dengan koneksi tersebut, muncul juga tantangan baru, salah satunya adalah fenomena stalking online.

 

Stalking online, atau yang juga dikenal sebagai cyberstalking, adalah tindakan mengikuti, memperhatikan, atau mengawasi seseorang secara daring. Ini dapat dilakukan melalui berbagai metode, mulai dari menelusuri profil media sosial seseorang secara terus-menerus hingga memonitor aktivitas online mereka. Meskipun terkadang terlihat sebagai perilaku yang tidak berbahaya, stalking online sebenarnya dapat memiliki dampak serius dan mengganggu.

 

Salah satu konflik utama yang timbul dari aktivitas penelusuran daring adalah mencari keseimbangan antara privasi dan keterbukaan. Di satu sisi, platform media sosial kerap menjadi alat bagi kita untuk berbagi momen penting, menjalin hubungan dengan orang-orang terdekat, serta membangun identitas online. Namun, di sisi lain, paparan yang berlebihan dapat membuka peluang bagi tindakan yang tidak diharapkan, seperti penyalahgunaan data pribadi, pelecehan, bahkan ancaman terhadap keamanan pribadi.

 

Faktor lain yang membuat dilema ini semakin kompleks adalah kurangnya kesadaran terhadap batasan dan etika dalam berinteraksi daring. Banyak dari kita mungkin tidak menyadari bahwa menyimpan dan menyebarkan foto atau informasi pribadi seseorang tanpa izin merupakan pelanggaran privasi yang serius. Selain itu, dengan mudahnya akses informasi tentang orang lain melalui internet, seringkali kita lupa mempertimbangkan dampak dari tindakan daring kita.

 

Sangatlah penting untuk diingat bahwa setiap individu berhak merasa aman dan dilindungi dalam lingkungan daring. Oleh karena itu, kita semua perlu memahami dan menghormati batas pribadi orang lain di dunia digital. Ada berbagai langkah yang dapat diambil untuk menangani dilema antara keamanan pribadi dan keterbukaan publik dalam konteks penjahat stalking online.

 

Pastikan Anda selalu memperhatikan privasi dengan mempertimbangkan pengaturan privasi pada akun media sosial Anda. Pastikan hanya membagikan informasi yang Anda nyaman untuk dibagikan, dan tetap waspada terhadap siapa yang bisa mengakses informasi tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline