Transit lebih dari lima jam tentu sangat membosankan, apalagi jika kejadiannya tengah malam buta. Namun, itu tak terasa jika Anda mengalaminya di Hamad International Airport, Doha, Qatar.
Semua bermula ketika saya berangkat umroh pada April 2016 lalu. Mencari paket umroh promo ternyata lebih mudah jika kita mau menggunakan maskapai asing alih-alih Garuda Indonesia. Konsekuensinya kita tidak mendapatkan penerbangan langsung (direct flight) ke Jeddah/Madinah, melainkan harus transit di homebase masing-masing maskapai. Dubai untuk Emirates, Abu Dhabi untuk Etihad, dan Doha untuk Qatar Airways. Karena satu dan lain hal saya memilih menggunakan Qatar Airways, salah satu maskapai peraih 5 stars dari Skytrax.
Waktu berangkat, transit sekitar 2 jam di Doha nyaris tidak berasa karena proses kepindahan terminal dan imigrasi cukup lama. Kami bahkan harus tergesa-gesa menuju gate keberangkatan karena pesawat lanjutan menuju Jeddah sudah boarding. Meski begitu, kesan pertama sudah begitu menggoda saya ketika tetiba melihat ada indoor LRT melintas di atas kepala saya saat mau menuju pintu keberangkatan.
Cerita berbeda saat perjalanan pulang. Berangkat dari Jeddah sekitar pukul 20.00, kami tiba di Doha dua jam berselang. Penerbangan lanjutan ke Jakarta baru dijadwalkan sekitar pukul 03.00 dinihari. Andaikan transitnya siang hari mungkin lebih menyenangkan karena bisa keluar bandara walau sebentar. Sedangkan malam-malam begitu, kami tidak punya pilihan lain selain menunggu di bandara saja. Apalagi kami masih harus terbang kurang lebih 9 jam lagi, sehingga harus piawai menjaga kondisi badan agar tetap bugar.
hamadi-3-583cd992cd9273290ff15b0a.jpg
Langkah pertama selepas beres urusan imigrasi adalah memastikan di mana gate keberangkatan pesawat menuju Jakarta. Nggak lucu kan kalau nanti saya tergesa-gesa atau malah sampai tertinggal pesawat karena nyasar. Setelah itu, saya mulai 'bertualang' melihat-lihat bandara megah ini. Karena sudah malam menjelang dini hari, suasana bandara memang agak sepi. Penerbangan domestik sudah tidak ada, namun sejumlah penerbangan internasional terutama yang dilayani Qatar Airways tetap beroperasi.hamadi-5-583cd9c4319773d7038b4567.jpg
Salah satu icon dari Hamad International Airport adalah boneka beruang yang berada di tengah bandara. Ukurannya yang jumbo membuat boneka ini memiliki daya tarik bagi wisatawawan untuk swafoto di sana. Bagi Anda yang punya hasrat belanja tinggi, Hamad International Airport menawarkan berbagai pilihan gerai produk-produk.
hamadi-6-583cd9dc6723bd27048b4569.jpg
Sebagian di antaranya buka 24 jam. Untuk fasilitas, semua yang ada di sini nomor wahid. Bukan hanya menyediakan akses wi-fi gratis, di bandara ini kita bahkan bisa menggunakan perangkat iMac untuk sekadar browsing atau melakukan aktivitas lain melalui internet. Ruang tunggu khusus anak-anak juga sangat representatif dengan berbagai pilihan mainan dan channel televisi.hamadi2-583cda20fe22bde4047a2a85.jpg
hamadi-7-583cd952d07a612a048b4571.jpg
hamadi-4-583cd9ff2523bd5d0b9729af.jpg
Sedangkan untuk yang ngantuk tidak tertahankan, ada ruangan khusus dengan desain kursi yang juga khusus sehingga memudahkan orang untuk meluruskan kaki. Saya sebetulnya sudah mengincar mau numpang tidur sebentar di situ, tapi sayang tidak kebagian kursi. Saya akhirnya memilih untuk istirahat di musholla selama kurang lebih 2 jam sebelum kembali menuju gate keberangkatan. Well, akhirnya panggilan yang ditunggu-tunggu untuk segera masuk ke pesawat datang juga. Walaupun transit cukup lama, namun berkat berbagai fasilitas dan kenyamanan yang ditawarkan Hamad International Airport membuat pengguna jasa bandara tidak mengenal kata bosan. Kalau masih diberi kesempatan, saya tidak akan ragu untuk kembali menggunakan Qatar Airways supaya bisa transit lagi di Hamad International Airport.Sumber foto: dokpri