Perkenalan Impresif Leicester di Liga Champions

Tidak ada perkenalan lebih indah selain mencatatkan kemenangan di Liga Champions bagi tim debutan Leicester City. Juara Liga Inggris 2015/2016 itu menang telak 3-0 di kandang Club Brugge, Kamis (15/9) dinihari WIB.

Banyak yang bilang Leicester beruntung bisa juara Premier League musim lalu. Terbukti musim ini The Foxes belum menunjukkan konsistensi yang sama. Hingga pekan keempat, Riyad Mahrez cs cuma menang dan seri sekali serta dua kali kalah. Walhasil, mereka masih tertahan di posisi ke-16. Akhir pekan lalu mereka baru dibungkam Liverpool dengan skor mencolok 1-4. Tak ingin terpuruk, skuat besutan Claudio Ranieri menunjukkan tajinya di momentum laga debut mereka di Liga Champions. Allenatore asal Italia itu melakukan dua penggantian pada starting line up, yaitu memainkan bek kanan Luis Hernandez dan striker Islam Slimani.

Walau baru pertama kali tampil di 'panggung' besar Eropa, para pemain Leicester sama sekali tidak terlihat grogi. Hanya butuh waktu lima menit bagi mereka membuka keunggulan, melalui sepakan Marc Albrighton. "Penting bagi kami untuk menang setelah kekalahan dari Liverpool. Kami mencetak gol sangat cepat dan itu memberikan kepercayaan diri," ujar Ranieri seperti dilansir situs resmi UEFA.com

Tim tuan rumah bukannya tanpa perlawanan. Timmy Simons dkk sebetulnya cukup dominan dalam penguasaan bola. Akan tetapi, di menit 29 kembali gawang mereka bergetar. Kali ini lewat tendangan bebas yang dieksekusi Riyad Mahrez. Nama yang sama mengunci kemenangan Leicester menjadi 3-0 di babak kedua melalui titik putih di menit ke-61.

"Club Brugge  menggulirkan bola sangat baik, mereka mengontrol penguasaan bola tapi kami mengontrol permainan dan itu bagus untuk kami. Mungkin di awal kami mengejutkan mereka. Saya juga mengatakan kepada para pemain bahwa ketika Anda mendengar musik Liga Champions itu (ibarat) mengecas baterai dan membuat Anda berjuang," ungkap Ranieri.

Lewat kemenangan ini, Leicester sementara memimpin klasemen Grup G dengan nilai tiga. Mereka diikuti FC Copenhagen dan Porto yang sama-sama mengoleksi satu angka. Menarik untuk kita nantikan apakah The Foxes bisa menghadirkan kejutan seperti yang mereka lakukan musim lalu di kompetisi domestik.