Lihat ke Halaman Asli

Shendy Adam

TERVERIFIKASI

ASN Pemprov DKI Jakarta

Ocean Park Ancol, Laksana Oase di Tengah Sumpeknya Jakarta

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika mendengar kawasan Ancol disebut, mungkin yang langsung terbayang dalam benak kita adalah hamparan pasir pantai dan pemandangan laut yang indah. Selain itu, Ancol juga identik dengan taman bermain Dunia Fantasi, theme park pertama di Indonesia yang dibangun pada 1983 dan diresmikan tepat 29 Agustus 1986. Arena bermain yang juga ramai dikunjung di antaranya adalah Ocean Dream Samudera (dulu Gelanggang Samudera), Atlantis (dulu Gelanggang Renang), Sea World, Pasar Seni, dan masih banyak lainnya.

Ancol memang sangat populer bagi masyarakat Jakarta bahkan Indonesia. Berada di bagian utara kota Jakarta, Ancol langsung berhadapan dengan Teluk Jakarta. Sebelum munculnya kawasan wisata bahari lain, Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) adalah satu-satunya pilihan bagi warga yang ingin bercengkerama dengan suasana laut dan pantai.

Hampir di setiap liburan, khususnya libur lebaran, TIJA selalu dipadati puluhan ribu masyarakat ibukota yang memanfaatkan waktu senggangnya. TIJA digandrungi oleh semua kalangan usia, baik muda maupun tua, terlebih lagi bagi anak-anak. Inovasi-inovasi yang dihadirkan pengelola memang membuat pengunjung tidak bosan untuk kembali lagi.

Salah satu wahana baru yang diluncurkan TIJA adalah Ocean Park, yang di dalamnya meliputi arena pertunjukan multidimensi Fantastique. Ocean Park juga biasa dikenal sebagai Eco Park, karena memang area ini memiliki konsep eco-friendly. Mengambil tempat di bekas lapangan golf, Eco Park terhampar hijau di lahan seluas 1,5 hektar.

[caption id="attachment_138481" align="alignleft" width="300" caption="Eco Park menjadi alternatif wisata edukasi"][/caption] Apa yang ditawarkan Eco Park sangatlah menarik, dan mungkin sulit ditemui di bagian lain kota Jakarta. Ancol Eco Park merupakan tempat yang tepat bagi Anda untuk bisa menghirup udara segar. Suasana alam yang nyaman dan sejuk dengan berbagai tumbuhan langka dapat kita temui di sana.

Ancol Eco Park dibangun atas kerjasama PT. TIJA dan Toyota Astra Motor (TAM). Sebagai bentuk corporate social responsibility, TAM memfasilitasi pembangunan Eco Park melalui dana yang disisihkan dari setiap penjualan produk kendaraan Toyota. Konon angkanya mencapai Rp. 3 miliar.

Konsep yang ditawarkan wahana ini benar-benar membuat TIJA menjadi kawasan wisata yang komplet. Jika selama ini Ancol melulu menawarkan wisata laut dan pantai, Eco Park justru hadir dengan layout kebun. Berbagai aktivitas bisa dilakukan di sana, mulai dari jogging, bersepeda, memberi makan ikan di danau atau sekadar jalan kaki sambil melihat tanaman langka.

Ada sekitar 100 tanaman langka yang ditanam di sana, seperti palem Washington dan palem Copemica. Dan yang paling menyita perhatian adalah pohon bodhi, yang diyakini sebagai pohon tertua dalam sejarah peradaban manusia. Konon, pohon pertama yang ditanam oleh manusia adalah pohon Bodhi, yakni tatkala Sidharta Gautama menanam tumbuhan dengan nama binomial ficus religiosa ini.

Sebagaimana sudah saya sebutkan dalam judul tulisan, wahana ini memang bak oase di tengah gersang dan sumpeknya Jakarta. Apresiasi perlu saya berikan kepada pengelola (baca: PT. TIJA) dan pihak sponsor (PT. TAM), yang telah mewujudkan harapan dan impian kaum urban ibukota akan ruang terbuka hijau. Di saat Pemerintah mandul tidak bisa menyediakan ruang publik yang cukup, TIJA dan TAM mengambil inisiatif dengan menghadirkan Ocean Park.

Well, tak perlu panjang lebar lagi saya menceritakan Eco Park yang satu ini. Anda cukup datang dan nikmati suasana yang berbeda dengan kawasan wisata dan hiburan lainnya.

http://id-id.facebook.com/shendyadam/posts/176116435807708

[caption id="attachment_138484" align="aligncenter" width="640" caption="Kerjasama antara Ancol dan Toyota menghadirkan Eco Park"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline