Dalam kehidupan orang Jawa, menjadi istri artinya siap diberi tuntutan untuk mampu melakukan 3 M. Masak, Macak, Manak. Mampu memasak, mampu berdandan, dan mampu memberi keturunan. Pertama kali mendengar konsep ini saya sedikit tercengang. Betapa tidak, seolah kehidupan perempuan tak pernah jauh dari sumur, dapur, dan kasur.
Namun, dalam satu kesempatan diskusi dengan seorang teman, saya baru menyadari makna yang tersirat di balik 3M tersebut.
1. Masak (memasak) -> tidak sekadar membuat/mengolah makanan, melainkan memberi 'nutrisi' dalam rumah tangga sehingga tercipta keluarga yang 'sehat'. Dalam aktivitas memasak pula seorang wanita harus memiliki kemampuan meracik, menyatukan, dan mengkombinasikan berbagai bahan menjadi satu untuk menjadi sebuah 'makanan'.
2. Macak (berhias) -> jangan dimaknai hanya sebagai aktivitas bersolek mempercantik diri. di dalamnya terkandung makna menghiasi atau memperindah 'bangunan' rumah tangga.
3. Manak (melahirkan anak) -> tidak semata proses bekerja sama dengan suami dalam 'membuat anak', mengandung dan melahirkan seorang buah hati. akan tetapi mengurus, mendidik, dan membentuk karakteristik seorang anak hingga menjadi manusia seutuhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H