Perkembangan teknologi makin hari ini semakin pesat. Mulai dari pendidikan, kesehatan, dan bahkan sektor-sektor penting seperti militer mulai menggunakan digitalisasi. Digitalisasi hingga kecerdasan buatan (AI) telah menguasai hampir seluruh kehidupan ini. Saat ini, tepatnya beberapa tahun lalu, kita telah memasuki era kemajuan intelektual yang disebut Revolusi Industri 4.0 (selanjutnya disebut 4IR). Namun, 4IR ini membawa disrupsi pada berbagai sektor akibat penurunan penggunaan peran manusia pada perkembangannya. Oleh karena itu, demi mengantisipasinya, muncul konsep Smart Society 5.0.
Konsep Smart Society 5.0 ini memberi kemungkinan kepada kita, manusia, untuk menggunakan ilmu pengetahuan berbasis kemajuan saat ini, meliputi kecerdasan buatan, robot, IoT, demi memenuhi kebutuhan dan kenyamanan hidup. Society 5.0 ini baru saja diresmikan dua tahun yang lalu, tepatnya pada 21 Januari 2019 sebagai resolusi atas isu negatif 4IR (Anonim, 2021).
Sebenarnya kedua konsep 4IR dan Society 5.0 tidak berbeda jauh, tetapi konsep 4IR lebih memfokuskan pada AI, sedangkan Society 5.0 seperti konsep 4IR yang berbasis manusia (memfokuskan konteks pada manusia). Konsep yang baru diresmikan dua tahun yang lalu itu tetap menggunakan tekonologi modern, tetapi mengandalkan manusia sebagai komponen utama bukan terpusat pada robot atau AI. Konsep ini dianggap sebagai penyempurnaan konsep sebelumnya.
Dengan demikian, pada era baru ini, peran serta pendidik, keluarga, lingkungan, dan pemerintah sangat penting. Mereka sebagai elemen masyarakat harus ikut bertanggung jawab dalam membuat suatu lingkungan baik bagi anak atau remaja untuk tumbuh dan berkembang dalam nilai-nilai yang mengedepankan kehumanisan di masyarakat. Selain itu, kita sebagai mahasiswa dapat membangun suatu inovasi dan kreativitas demi mendukung Society 5.0.
Referensi
Anonim. 2021. "Mengenal Lebih Jauh Tentang Society 5.0". Binus Online Learning.
