Lihat ke Halaman Asli

Kurikulum 2013 Sebagai Wujud Dari Teori Gestalt

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

** Disiplin merupakan kunci untuk bisa meraih masa depan cerah. Hanya saja, kita harus bisa selalu fokus, teratur dan terarah dengan apa yang dibangun serta jalankan sedari awal, demi mewujudkan masa depan yang cerah!. ~ Ayu Noorma Diana

Kurikulum 2013 Sebagai Wujud Dari Teori Gestalt

Memang ketika belajar tentang teori ini, awalnya sangat sulit untuk dimengerti karena bahasanya yang mungkin terlalu tinggi. Ada beberapa frase kata yang perlu kita telusuri lebih jauh agar sesuai dan pas dengan bidang yang sedang kita geluti sekarang ini.

Dalam teori yang dicetuskan oleh Wheitemer, Koffka serta Kohler ini lebih menekankan kepada Meaningful Learning. Salah satu contohnya yang sudah diterapkan dalam kurikulum 2013. Karena di dalam kurikulum tersebut sudah terdapat insight yang lebih cenderung memaknai antar objek. Peserta didik dituntut untuk memahami secara keseluruhan materi yang diberikan oleh guru, bukan memahami secara per bagian.

Lebih jauh lagi teori ini menekankan pada perilaku bertujuan. Apa itu maksudnya? Semua yang dilakukan oleh seorang siswa harus ada tujuannya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh anak tersebut. Contoh konkritnya, seorang anak bercita-cita untuk menjadi seorang dokter. Berbeda lagi dengan anak lain yang bercita-cita untuk menjadi seorang guru. Dari dua hal tersebut bisa kita lihat bahwa cara belajar mereka sudah pasti berbeda bukan?

Sementara hal lain dari teori gestalt yang bisa kita terapkan dalam pembelajaran adalah prinsip ruang hidup atau yang biasa disebut life space. Artinya bahwa sebuah proses pembelajaran itu tidak bisa dipaksakan. Bisa kita bayangkan bagaimana ketika dalam proses pembelajaran terdapat sebuah paksaan? Mengingat bahwa tujuan pembelajaran disini adalah kematangan untuk memperoleh pengertian/pemahaman, jadi unsur paksaan harus sebisa mungkin dihilangkan. Yang seperti itu lah yang disebut sebagai belajar yang berhasil.

**Selamat Bermetamorfosa untuk menjadi yang lebih baik :) - she




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline