Lihat ke Halaman Asli

Shellomitha Risqianti Utomo

Mahasiswa Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia

Gagasan Cinta dalam Balutan Rindu

Diperbarui: 20 Maret 2024   00:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Engkau matahari dalam rotasi hidupku, cahayamu menyinari setiap sudut hatiku. Namun sayangnya, orbitku tak pernah bersinggungan denganmu.

Tiap helaan nafasku memanggil namamu, berharap semilir angin dapat membawanya pada telinga dan hatimu. Tetapi sia-sia, kau terlalu jauh untuk mendengarnya.

Seperti fatamorgana di padang pasir, engkau selalu tampak nyata dari mataku. Kupikir aku bisa menggapaimu, namun kenyataannya kau hanya ilusi dalam pikiranku.  

Kurajut setiap kenangan tentangmu dalam lipatan memoar, menjadi kisah tentang cinta yang tak pernah terbalaskan. Ukiran namamu ada di setiap lembarnya.

Engkau embun pagi yang menyejukkan kemarau dalam kalbu, tetapi mentari terlalu cepat mencairkan dan menguapkanmu dariku.

Biarlah cintaku seperti melodi yang mengalun sayup, meninabobokan hatimu yang enggan terjaga untukku. Setidaknya dalam mimpi, aku dapat menggapai cintamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline