Lihat ke Halaman Asli

shella rachmawaty

Dimana bumi dipijak langit di jungjung

Tidak Mudah Walaupun Hanya Sekadar Uji Coba

Diperbarui: 30 Oktober 2021   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Tepat pada tanggal 09 oktober 2021 yang lalu, Saya Shella Rachmawaty melakukan Uji coba butir soal pada siswa kelas X Jurusan Keperawatan di SMK Mutiara Insani, Uji coba soal merupakan tugas individu mata kuliah Evaluasi Pembelajaran, suatu kebanggan bisa berproses menjadi calon pendidik yang mana ternyata tidak semudah dengan apa yang dibayangkan. 

Sebelum kita melakukan uji coba soal agar lebih mudah kita memiliki kompetensi dasarnya terlebih dahulu dalam kesempatan kali ini saya mendapatkan kompetensi dasar dasar (KD.3.6 Menganalisis ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.), yang kemudian lebih lanjut kompetensi dasar tersebut diolah dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksaan Pembelajaran).

Kemudian setelah itu saya mulai merancang serta menyusun butir soal khusus untuk yang akan diuji cobakan yakni soal berupa pilihan ganda sebanyak 25 butir soal.

 Awalnya saya mengira membuat pertanyaan adalah hal yang sangat mudah ternyata ketika saya jalani membuat pertanyaan dalam soal itu tidak semudah yang saya bayangkan dimana dalam proses ini kita harus memperhatikan tingkat taksonominya, jumlah soal, bentuk soal pilihan gannda yang seperti apa yang akan saya buat, pola dalam kunci jawabannya dan lain sebagainya. 

Setelah pebuatan butir soal selesai ternyata kompetensi dasar yang saya dapatkan tersebut itu untuk materi di semester genap kelas X, awalnya saya merasa ini merupakan hal yang tidak mungkin saya uji cobakan ke kalas X yang mana saat ini masih semester ganjil.

Ketika RPP (Rencana Pelaksaan Pembelajaran) sudah selesai dibuat, butir soal sudah siap dan mantap, kemudian tiba saatnya untuk mencari sekolah yang bersedia untuk saya jadikan siswanya objek dalam uji coba soal ini, dan ternyata dari beberapa sekolah yang saya hubungi responnya cukup membuat saya merasa agak sedikit kecewa dan pernah birpikir untuk pasrah. 

Namun selang beberapa hari setelah berbagai penolakan dari beberapa sekolah, dalam hati terbersit bahwa beberapa bulan yang lalu saya pernah mngikuti PKM (Pengebdian Kepada Masyarakat) bersama Dosen saya di daerah Ciseeng. 

Tanpa berpikir panjang saya langsung menghubungi salah satu kontak yang saya simpan, dan Alhamdulilah responnya cepat dan tanggap, keesoakan harinya saya langsung berjumpa dengan guru yang mengampu mata pelajar PPKn di kelas X kami berbincang serta berdikusi dan keesokan harinya saya sudah diperbolehkan untuk menyampaikan pengarahan mengenai teknis dari uji coba soal ini. 

Gugup menghatui diri ini saat hendak berbicara di depan layak umum, namun semua itu berlalu begitu saja karena tertutup oleh rasa responsive dan antusiatisme dari pelajar kelas x keperawatan.

Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline