Kata prosa diambil dari bahasa Inggris yaitu prose. Kata ini sebenarnya mengacu pada pengertian yang lebih luas,
tidak hanya mencakup pada tulisan yang digolongkan sebagai karya sastra, tapi juga karya non fiksi, seperti artikel, esai, dan sebagainya. Prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya suku kata, dalam setiap baris serta tak terikat oleh irama dan rimanya seperti dalam puisi. Berikut perbedaan prosa fiksi dan prosa Non-fiksi sebagai berikut :
Prosa fiksi merupakan karya sastra yang berbentuk novel, novelet, dan cerpen. Prosa fiksi lebih mengutamakan faktor imajinasi (rekaan) daripada faktor kenyataan. Sebuah cerita yang panjang, disebut sebagai novel. Cerpen, sesuai namanya adalah cerita yang pendek dan memiliki panjang cerita yang bervariasi. Karya sastra yang disebut novelet merupakan karya yang lebih pendek daripada novel, tetapi lebih panjang daripada cerpen.
Kalau prosa fiksi lebih bersifat rekaan/khayal dan menggunakan bahasa yang konotatif maka prosa nonfiksi lebih bersifat faktual dan cenderung menggunakan bahasa yang denotatif. Yang termasuk prosa nonfiksi antara lain:
* Esei adalah karangan tentang suatu fakta yang dikupas menurut pandangan pribadi seorang penulis.
* Kritik adalah analisis untuk menilai sesuatu karya seni.
* Biografi atau riwayat hidup adalah cerita tentang hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain.
* Otobiografi adalah biografi yang ditulis oleh tokohnya sendiri, atau kadang kadang ditulis oleh orang lain atas penuturan dan sepengetahuan tokohnya.
* Sejarah adalah cerita tentang zaman lampau suatu masyarakat berdasarkan sumber-sumber yang tertulis dan tidak tertulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H