Lihat ke Halaman Asli

Shella Elvina

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Kecepatan Pemberitaan Dapat Menurunkan Kualitas Berita Tersebut

Diperbarui: 17 Oktober 2022   02:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: eannovate

Sebelum memasuki dunia media sosial, tentu saja kita semua memilih untuk membaca berita dari koran, maupun mendengarkan radio dan melihat televisi. Seiring bergeraknya waktu dan juga zaman, tentu saja untuk mencari informasi terkini membutuhkan kecepatan instant. Kecepatan ini digunakan orang-orang agar dapat selalu up to date akan hal-hal yang terjadi di sekitar. 

    Kebanyakan orang ingin selalu mengerti informasi baru dengan cepat dikarenakan adanya rasa FOMO (Fear Of Missing Out). Kenapa keingintahuan seseorang terhadap informasi terbaru termasuk dalam salah satu fenomena FOMO? Hal ini disebabkan karena Fomo sendiri merupakan sebuah rasa cemas dan ketakutan bagi seseorang untuk selalu terhubung dengan seluruh aktivitas media sosial agar tidak tertinggal pada hal-hal yang dianggap menarik di media sosial. FOMO juga bisa menimbulkan rasa kehilangan, stress, dan merasa jauh dari orang-orang karena dianggap tidak eksis. 

    Fenomena FOMO juga terbentuk karena adanya kebutuhan dasar psikologis yang rendah dalam penggunaan suatu media, salah satunya adalah internet. Fenomena ini memiliki beberapa bentuk, salah satu bentuk dari FOMO yaitu self, bentuk dari kebutuhan psikologis ini berkaitan dengan kompetensi dan autonomi yang merupakan keyakinan dari masing-masing individu untuk melakukan suatu tindakan secara efektif serta efisien dan kemampuan pada tiap individu untuk menentukan suatu keputusan. 

Bentuk dari FOMO

Selain itu, terdapat pula Relatedness yang merupakan kebutuhan pada seseorang untuk selalu ingin terhubung, tergabung, bahkan merasakan kebersamaan dengan individu-individu lainnya. Ketika bentuk dari relatedness ini tidak terpenuhi, maka akan muncul rasa khawatir dan mencoba untuk mengikuti dan mencari tau aktivitas serta pengalaman yang dilakukan oleh orang lain di media sosial. 

Dari hal tersebut, terdapat beberapa aspek-aspek tentang FOMO menurut JWT Intellegence yaitu, munculnya perasaan negatif karena sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain, munculnya perasaan sedih apabila tidak dilibatkan dalam suatu kegiatan atau tidak ikut dalam perbincangan, munculnya perasaan tidak mengenakan apabila tidak dapat terlibat dalam suatu aktivitas yang dilakukan oleh orang lain, lalu perilaku untuk melihat suatu aktivitas yang dilakukan oleh orang lain secara berkala dan berulang-ulang. Hal ini dapat membuat orang-orang merasa stress karena terus menerus memikirkan suatu hal yang harus didapatkan agar dapat mengikuti orang lain.

Dari rasa-rasa takut akan tertinggal pada suatu hal yang menimbulkan fenomena FOMO, menjadikan orang-orang sudah menjadikan media digital sebagai salah satu kebutuhan utama. Penggunaan media tentu saja berkaitan dengan hal-hal keseharian seperti kebutuhan untuk membaca berita dan mencari informasi-informasi untuk mendukung kehidupan sehari-hari. Bentuk dari membaca berita pada media ini banyak menggunakan platform digital untuk mempercepat prosesnya. Hal ini didukung juga karena informasi-informasi yang berada di dalamnya cukup penting untuk dapat diserap dan diketahui oleh orang-orang. 

Media Digital

    Media digital banyak dijadikan salah satu alternatif untuk jurnalisme. Hal ini yang menyebabkan adanya jurnalisme digital yang banyak digunakan oleh jurnalis di banyak negara. Jurnalisme digital didefinisikan menjadi sebuah bentuk jurnalisme yang memanfaatkan sumber daya digital yang tidak hanya sebagai jaringan yang memiliki internet saja, namun jurnalisme digital merupakan bentuk dari televisi digital dan radio digital yang memancarkan sinyal lebih bagus. Alternatif ini digunakan untuk menyebarkan informasi secara lebih cepat dan juga tepat dengan kualitas yang bagus dengan memanfaatkan jurnalisme digital. 

Jurnalisme Digital dan Multimedia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline