Lihat ke Halaman Asli

Mengatasi masalah Pengelolaan Perpustakaan Sekolah di Indonesia

Diperbarui: 24 Maret 2023   12:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tenaga perpustakaan kini harus pandai merayu siswanya untuk berkunjung ke perpustakaan/Dokumentasi pribadi

Perpustakaan adalah salah satu sumber daya yang sangat penting dalam pendidikan. Perpustakaan menjadi sarana yang sangat penting dalam membantu siswa memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan membaca dan menulis. 

Di Indonesia, perpustakaan sekolah memainkan peran penting dalam mendukung kegiatan belajar mengajar. Namun, masih banyak perpustakaan sekolah di Indonesia yang belum memenuhi standar yang seharusnya.

Salah satu masalah klasik yang dihadapi oleh perpustakaan sekolah di Indonesia adalah kurangnya perhatian dari pemerintah dan bahkan pihak di dalam sekolah itu sendiri. 

Akibatnya, banyak perpustakaan yang tidak memiliki koleksi buku dan fasilitas yang memadai, atau staf yang terlatih untuk membantu siswa dalam mencari informasi yang mereka butuhkan.

Selain kurangnya perhatian dari berbagai pihak, perpustakaan sekolah di Indonesia juga sering mengalami kesalahan manajemen dan pengelolaan. Banyak perpustakaan sekolah yang tidak memiliki sistem pengelolahan koleksi buku, sehingga sering terjadi kehilangan buku atau buku yang rusak. Selain itu, perpustakaan juga sering mengalami masalah dalam hal pengembangan koleksi buku yang up-to-date dan relevan dengan kebutuhan siswa.

Rofiqoh Zakkiyyah, tenaga perpustakaan yang wajib bisa berperan menjadi apapun, termasuk instruktur kue/Dokumentasi pribadi

Meskipun masih banyak masalah yang dihadapi oleh perpustakaan sekolah di Indonesia, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas perpustakaan sekolah. 

Contoh nyata dari perpustakaan sekolah yang berhasil membuat siswanya tertarik masuk ke dalam perpustakaan adalah Perpustakaan Mupat SD Muhammadiyah 4 Kota Malang. 

Perpustakaan Mupat telah melakukan beberapa inisiatif untuk meningkatkan minat baca siswa, salah satunya adalah dengan mengajak anak-anak mendekorasi cupcake

Kegiatan ini  mengambil contoh dari buku cerita fiksi tentang istana cupcake dan buku resep masakan yang tersedia di perpustakaan. Dengan menggabungkan pendidikan dan hiburan, kegiatan ini berhasil membuat siswa lebih tertarik untuk belajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline