Lihat ke Halaman Asli

Shela Rahmadhani

Penulis artikel politik dan ideologi

Parenting STQ Fikrul Mustanir: Kualitas Pendidikan Kunci Sukses Generasi Cemerlang

Diperbarui: 14 Mei 2024   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Koleksi agenda Parenting STQFM

Sekolah Tahfidz Quran (STQ) Fikrul Mustanir, Selasa, 23 April 2024 telah sukses mengadakan acara Halal Bihalal dan Parenting yang membakar semangat untuk menata pendidikan di zaman ini dengan peran seluruh stockholder yakni keluarga, instansi sekolah, dan masyarakat. Tema yang diangkat yakni "Kualitas Pendidikan Kunci Sukses Generasi Cemerlang". Acara digelar di ruang utama Masjid Al-Akbar Rantauprapat.

Sebagai pembuka acara, anak-anak TK STQ Fikrul Mustanir menampilkan hafalan ayat suci Al-Quran tanpa melihat mushaf. Pemandangan yang indah, anak-anak sejak dini sudah hafal Al-Qur'an dan didekatkan dengan Al-qur'an.

 Acara tersebut menghadirkan Tuan Guru Syekh Ahmad Wazir, S.Ag dikenal sebagai Ustadz Musa Abdul Ghani yang merupakan ulama Asal Kota Medan, Al-Ustadz Irvan Bahri, S.Pd.i, Al-Hafizh, C.PST, merupakan Mudir STQ Fikrul Mustanir, sekaligus member Jaziratul Huffazh Indonesia - MA IPB, dan Ustadzah Syahraini, Ama. P.d., CMT., Founder STQ Fikrul Mustanir yang kompeten dalam Pendidikan Berbasis Aqidah Islam dan sangat sulit ditemukan dalam dunia modern ini. Pemandu jalannya acara diserahkan kepada Al Ustadz Maddal Umri, S.Km., sehingga pendengar menikmati alur dengan mengalir.

Ustadz Musa menyampaikan dalam kesempatan tersebut bahwa secara kasat mata dijumpai kerusakan anak didik pada hari ini. Anak didik tidak lagi memiliki akhlak, bahkan melakukan tindakan kriminal yang tak terbayangkan oleh pikiran. Anak sekolah membunuh ayah, ibu, atau kakeknya, pelajar SMP melakukan hubungan suami istri, bahkan penggunaan narkoba. Hal ini masih tataran perilaku dan perbuatan.

 Yang lebih bahaya daripada kejahatan fisik adalah pemikiran anak didik hari ini. Anak anak didik pada hari ini tidak lagi memiliki aqidah Islam. Telah bermunculan anak didik yang tidak percaya lagi dengan Tuhan yaitu Allah SWT, tidak percaya hal-hal yang bersifat ghaib seperti surga dan neraka, malaikat, dan kitab suci Al-Quran.  

"Bahkan anak anak hari ini SD SMP banyak yg tidak terikat hukum syara'. Bahkan yang paling mengerikan, sudah tidak percaya lagi dengan adanya Allah. Gak percaya kepada yang ghaib !!Apa yg ghaib ?? surga, neraka!!", papar Al Ustadz.

 Kurikulum pendidikan sekuler menurut Al-Ustadz menghancurkan akidah anak bahkan sejak dini. Program memperkenalkan ide pluralisme sejak TK telah dirancang dan akan diterapkan.  Anak TK dibawa mengunjungi gereja untuk memperkenalkan rumah ibadah agama tersebut. Dengan demikian anak akan terbuka dengan agama dari luar.

 Bertentangan dengan pendidikan Islam yang merancang pendidikan usia dini, SD, SMP, SMP adalah proses penguatan akidah islam. Yang diperkenalkan hanya akidah Islam saja. Sementara ditingkat Perguruan Tinggi anak anak dapat diperkenalkan akidah dari luar.

Akidah adalah asas pendidikan dalam Islam. Pendidikan Islam menjadikan anak beraqidah Islam yang kuat sehingga taat pada syariah. Selanjutnya akidah Islam membawa keberhasilan dan kejayaan di bidang pendidikan.

"Agar pendidikan itu berhasil,  tanamkan akidah Islam agar tumbuh kesadaran dia. Kalau sudah tumbuh kesadaran dia maka dari akidah itu melahirkan perbuatannya sesuai syariah. Makanya akidah disebut yanbatsiqu 'anha nidzom. Akidah itu akan melahirkan suatu peraturan. Kalau akidahnya sekuler, lahir orang orang sekuler, kalau akidahnya sosialis komunis maka lahirlah perbuatannya selerti sosialis konunis, tapi kalau akidah itu,,,pendidikannya dari akidah Islam maka lahirlah nanti dia itu Islam, anak anak yang benar", jelas Ustadz Musa menerangkan akidah adalah asas dan kunci keberhasilan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline