Setelah berakhirnya masa Kalifah Ali bin Abi Thalib yang terbunuh oleh seorang dari kelompok Khawarij , Muawiyah menuju kekuasaan yang yang berbeda dari pendahulunya , keskuasaan yang dibentuknya , memilih Hasan sebagai rajanya , latar belakang yang menghadirkan monarki dalam kepemimpinannya tidaklah lain dari sistem keluarganya yang turun temurun itu , corak dari kepemimpinan ini strategi agar ia dapat memimpin kekuasaan lebih lama , ia berpengalaman menjabat kekuasaan sebagai gubernus di Damaskus.
sebelumnya Muawiyah dan Umayyah ini adalah kelompok yang pembangkang dan musuh islam yang keras, yang terakhir kali masuk Islam pada zaman Nabi Muhammad Saw (pada saat fathu makkah), namun mereka menyadari setelah masuk kedalam pelukan Islam , mereka semangat dan ingin memperbaiki kesalahahan yang kelam pada waktu itu.
Menurut syalabi , Muawiyah memiliki strategi dan siasat yang bagus, cerdas , fasih , berlapang dada, religius dan taat perintah islam. Muawiyah adalah bapak pendiri dari dinasti umayyah dengan kepemimpinan 14 seorang kalifah , yang dimuali dari Muawiyah bin Abi Sufyan dan diakhiri Marwan bin Muhammad. dalam hal kepemimpinan hasan menyadari bahwa ada kelemahan dalam dirinya yang menyerahkan kekhalifahannya itu dalam waktu singkat , hasan mengajukan syarat syarat kehalifahannya diantaranya:
1. Agar Muawiyah tidak dendam terhadap walau seorang pun (penduduk Irak)
2.Menjalin perdamaian , permaafan dari kesalahan-kesalahan mereka
3.Agar pajak tanah diberikan kepdanya setiap tahun
4.Muawiyah membayarkan untuk saudaranya Husain 2 juta dirham
5,Pemberian Bani Hasyim harus lebih banyak daripada Bani Abdis Syam
setelah itu ia memindahkan pusat pemerintahan dari mekkah ke damaskus , adapun alasan nya yaitu menghindari pemerotesan yang dilakukan penduduk Madinah . latar belakang dari Muawiyah sendiri bukan hanya keberhasilan diplomasi shiffin yang menyebabkan Ali terbunuh tatapi adanya latar kepemimpinannya dalam menjabat sebagai gubernur syam dan syiriayang memiliki basis rasional yang solid untuk politik masadepannya .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H