Lihat ke Halaman Asli

Sheilah Dyah

Student of International Relation

Kegagalan Diplomasi Ali bin Abi Thalib (Perang Shiffin)

Diperbarui: 19 September 2022   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perang ini terjadi di shiffin dan dikenal sebagai perang siffin , strategi ali dalm membangun sebuah keberhasialn ia membentuk pasukan dari kuffah yang berjumlah 50.000 tentara yang bertujuan untuk pemberantasan pasukan Muawiyah , tragedi ini merupakan malapetaka yg sangat tidak diinginkan ali dan sangat disesalkan , pada saat perang besar itu , pasukan ali nyaris memenangkan perang tersebut , keguguran dari tentara islam berjumlah 7.000 orang . demi menghindari kekalahan strategi yang disusunnya terdapat saran dari Ash, Muawiyah mengangkat Al-Qur'an dengan setinggi tingginya sebagai tanda "damai" . namun pasukan ali tidak sepenuhnya percaya , dan lebih menyadari kalau ini hanyalah siasat , kelicikan atau menipu tentara ali , sehingga para pasukan tidak terpancing adanya hal tersebut, 

pada akhirnya perselesaian dilakukan dengan cara musyawah dari masing masing pihak yang bersangkutan. dari pihak ali sendiri mengajukan juru pembicara " Abu Musa Al asy'ari, sementara pihak Muawiyah mengajukan "Amr bin Ash . 

perundingan ini menimbulkan suatu kecurigaan. yang mana pihak Abu Ash yang mashur dengan kecerdikan dan kelicikannya itu , ia mensepakati jabatan ali , tetapi ia mengajukan jabatan muawiyah untuk mengisi jabatan yang kosong . dari perundingan ini terlihat adanya kekalahan pihak ali dan semakin menimbulkan situasi yang sangat tidak kondusif.  lalu munculah kelompok syiah sebagai pendukung setia ali, seterusnya para pasukan ali melepaskan diri , kelompok ini dikenal dengan Khawarij. kelompok ini bebrbalik memusuhi ali yang sangat mengerikkan pada masanya . 

mereka berpendapat , siapapun yang keluar dari kelompoknya dikatakannya kafir dan halal untuk dibunuh. dari kedua kubu ini dapat kita lihat bahwa sesama muslim mereka saling mengkafirkan antar sesamanya . hal yang sangat disayangkan adalah mereka sampai berani membuat hadist-hadist palsu , hari demi hari yang mereka lalui hanyalah pertumpahan darah , keadaan semakin tidak bisa terkendalikan sampai pada akhirnya ali terbunuh dan wafat pada tahun 41H/661 M , dibunuh oleh seorang dari kubu Khawarij yang bernama Abdurrahman bin Muljam, latar belakang ia membunuh ali dikarenakan kebencian mendalam atas penerimaan perundingan shiffin. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline