Demam atau febris yaitu suatu keadaan suhu tubuh menjadi lebih tinggi dari biasanya, dan ini merupakan suatu gejala penyakit. Suhu tubuh yang dikatakan normal yaitu apabila suhu dengan rentang 36,5C - 37,5C, Apabila suhu tubuh melebihi rentang normal maka bisa dikatakan hipertermi atau tidak normal. Demam merupakan respon normal tubuh terhadap adanya infeksi.
Demam pada anak umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Demam juga dapat disebabkan oleh paparan panas yang berlebihan (overhating), dehidrasi atau kekurangan cairan, alergi maupun dikarenakan gangguan sistem imun. Menurunkan dan mengontrol demam pada anak dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dapat dilakukan dengan pemberian antipiretik (farmakologik). Namun penggunaan antipiretik memiliki efek samping yaitu mengakibatkan spasme bronkus, peredaran saluran cerna, penurunan fungsi ginjal dan dapat menghalangi supresi respons antibodi serum.
Demam pada anak juga memiliki dampak antara lain dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), kekurangan oksigen dan demam diatas 42C dapat menyebabkan kerusakan neurologis anak hingga demam kejang. Penelitian menunjukkan bahwa demam juga memiliki dampak positif yaitu memicu pertambahan jumlah leukosit serta meningkatkan fungsi interferon yang membantu leukosit memerangi mikroorganisme.
Selain penggunaan obat antipiretik, penurunan suhu tubuh dapat dilakukan secara fisik (non - farmakologik) yaitu dengan beberapa tindakan seperti kompres hangat basah, kompres hangat kering menggunakan buli-buli hangat, kompres dingin dengan air biasa, kompres dingin dengan kompres plester. Salah satu tanaman obat yang dapat digunakan untuk mengendalikan demam pada adalah dengan kompres bawang merah (Allium Cepa Varietas Ascalonicum).
Bawang merah (Allium Cepa Varietas Ascalonicum) merupakan salah satu pengobatan tradisional yang menjadi alternatif untuk menurunkan demam pada anak. Bawang merupakan sejenis umbi-umbian yang sudah banyak diketahui masyarakat karena sering digunakan untuk bumbu masak, selain itu bawang merah juga dapat digunakan sebagai obat tradisional karena bisa menurunkan panas tanpa zat kimia dan memiliki efek samping yang minim. Bawang merah mengandung senyawa sulfur organic yaitu Allylcysteine sulfoxide (Alliin) yang berfungsi sebagai pegnacur pembentukan pembekuan darah. Hal tersebut dapat membuat peredaran darah lancar sehingga panas dari dalam tubuh dapat lebih mudah disalurkan ke pembuluh darah tepi. Senyawa Alliin memiliki sifat yang mudah menguap terutama pada suhu 20C -- 40C.
Kompres bawang merah adalah tindakan non farmakologis dengan cara menggerus/ memotong bawang lalu di campur dengan minyak kayu putih lalu dibalurkan keseluruh tubuh yang bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh pada anak. Gerusan bawang merah akan melepaskan enzim alliinase yang berfungsi sebagai katalisator untuk alliin yang akan bereaksi dengan lainnya. Reaksi tersebut akan terjadi waktu 10 - 60 detik, oleh karena itu gerusan bawang merah dapat dicampur dengan minyak. Gerusan bawang merah dipermukaan kulit dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah vena sehingga akan terjadi vasodilatasi dan akan menghambat produksi panas. Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan panas melalui kulit meningkat, pori - pori akan melebar yang akan menyebabkan tubuh berkeringat (evaporasi) sehingga suhu tubuh akan menurun.
Hal tersebut dapat dipengaruh dari pemberian terapi bawang merah pada anak yang mengalami peningkatan suhu tubuh, dengan jumlah bawang merah 3 siung, tumbuk kasar hingga pecah menjadi beberapa bagian, kemudian balurkan ke seluruh tubuh, letakkan sisa bawang merah ke ubun-ubun anak, tunggu sampai 15 menit suhu tubuh anak akan segera turun. Kompres bawang merah ini jika dimanfaatkan sesuai dosis yang tepat digunakan sebagai penurunan suhu tubuh khususnya pada anak yang mengalami peningkatan suhu tubuh.
Nama : Shela Anugrah Fitriana
NIM : 005221022
PDB LA -2A