Lihat ke Halaman Asli

Sheilla Fauzia

Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

Budaya Berkebaya: Hidupkan Kembali Pakaian Tradisional

Diperbarui: 21 Desember 2022   16:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perempuan Indonesia menggunakan kebaya dalam instagram milik @sejauh_mata_memandang

Tren berkain mulai meningkat sejak tahun 2020 terutama di kalangan anak muda. Generasi muda mulai menggunakan kain dengan dipadukan berbagai macam pakaian, mulai dari formal hingga kasual. 

Pada dasarnya, penggunaan kain merupakan pakaian sehari-hari masyarakat Indonesia pada zaman dulu. Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan kain mulai tergerus zaman dan berganti oleh pakaian-pakaian modis. 

Selain tren berkain, kini  generasi muda kembali membawa tren berkebaya. Mengulik sedikit sejarah kebaya, kebaya merupakan pakaian tradisional yang berasal dari Tiongkok, lalu menyebar ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatra, dan Sulawesi ratusan tahun lalu. 

Pada awalnya—sebelum tahun 1600, kebaya hanya digunakan oleh masyarakat konglomerat saja, tetapi lama-kelamaan kebaya berubah menjadi pakaian yang dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Sejak pertengahan tahun 2022, mulai banyak kalangan muda yang menghiasi lini masa berbagai sosial media dengan pakaian kebaya yang dihisasi berbagai sulaman warna. Jenisnya pun beragam, mulai dari kebaya kutu baru, kebaya encim, kebaya indo, kebaya kartini, kebaya bali, kebaya bandung, hingga brokat.

Kebaya kutu baru milik salah satu penjual kebaya melalui instagram @ra__ha__yu 

Kebaya cocok untuk digunakan ke berbagai acara, mulai dari acara formal hingga non-formal. Pakaian tradisional ini memiliki sifat yang unik karena dapat dipadukan dengan berbagai celana atau rok seperti kain batik, celana bahan, bahkan celana jeans. 

Dilansir dari KLIKTIMES.COM, dalam gelar wicara “Kebaya, Identitas Bangsa Menuju Warisan Dunia”, Reisa Broto Asmoro mengatakan, “Kalau mau lebih modern, bisa dipadankan dengan rok plisket, jeans untuk jalan-jalan ke mal. Kalau ke kantor bisa dengan rok atau celana kerja yang lebih resmi, tergantung acaranya.” 

Melihat pesatnya perkembangan kebaya, banyak perusahaan-perusahaan yang berlomba-lomba turut mengangkat fashion ini. Tak hanya perusahaan, tetapi juga desainer yang berdikari. Mereka berusaha menciptakan branding bahwa kebaya bukanlah suatu pakaian kuno, melainkan pakaian yang timeless dan unik.

Keshya Valerie menggunakan kebaya dan kain batik dalam instagramnya @keshyavlr

Melihat tren positif gerakan menggunakan kebaya, ini merupakan sesuatu yang layak dipertahankan. Adanya inovasi-inovasi kebaya yang terus berkembang juga merupakan suatu kemajuan di bidang fashion. 

Dengan begitu, masyarakat akan terus menggandrungi pakaian tradisional ini sehingga kebaya akan terus dikenal sebagai identitas budaya yang tak lekang oleh waktu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline