Lihat ke Halaman Asli

Menanti Senja di Kota Tua dari Cafe Batavia Lantai Dua

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sabtu delapan belas Desember dua ribu sepuluh pukul empat lebih tiga puluh

Perut sudah keroncongan dan banyak jualan serta jajanan

Dari semua cemilan tidak ada satupun yang ingin dimakan

Menunggu waktunya senja akhirnya kita masuk saja ke Cafe Batavia

Tak peduli harga yang mahal yang penting halal

Naik ke lantai dua melewati tangga dan dinding penuh pigura

Duduk di pojok bagian bebas asap rokok

Menatap jendela dan indahnya kota tua

Di lapangan orang bermain sepeda, kebanyakan anak muda

Kerumunan mulai berkumpul seperti orang kelaparan menghampiri nasi panas dengan asap mengepul

Musik jazz lagu Natal dan obrolan dari orang di seberang samar-samar terdengar Membuat pikiran menjadi buyar dan muncul gambar-gambar

Seketika tersedot dalam ruang

Ruang yang dibatasi dengan dinding-dinding transparan dan sedikit tebal membuat kau seakan melayang

Pikiran alam bawah sadar terbuai mengelana jauh entah ke antah berantah

Aku diam

Kau juga diam

Tenggelam

Dalam

Ah waktu

Memang kau hanya pengganggu

Tak rela membiarkan lama-lama kami termangu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline