Lihat ke Halaman Asli

Sheila Grenvani

Trisakti School Of Management Student

Menciptakan Visi dan Arah Strategis

Diperbarui: 22 November 2021   23:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Untuk menciptakan visi dan arah strategis yang sesuai diperlukan 2 teori untuk menjadi pedoman dalam penciptaannya. Teori tersebut yaitu Expectancy Theory dan Equity Theory.

Expectancy Theory

Teori harapan menunjukkan bahwa motivasi tergantung pada harapan mental individu tentang kemampuan mereka untuk melakukan tugas dan menerima imbalan yang diinginkan.

Teori harapan didasarkan pada hubungan antara :

  • upaya individu
  • kemungkinan kinerja tinggi, dan
  • keinginan h.asil setelah kinerja tinggi

Equity Theory

Teori ekuitas mengusulkan bahwa orang termotivasi untuk mencari keadilan sosial dalam penghargaan yang mereka terima untuk kinerja. (Imbalan mereka sama dengan apa yang orang lain terima untuk kontribusi serupa, maka akan lebih termotivasi).

Diperlukan juga pemberdayaan orang untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi, Pemberdayaan mengacu pada pembagian kekuasaan, pelimpahan kekuasaan atau wewenang kepada bawahan dalam organisasi.

Pemberdayaan dapat meningkatkan motivasi dengan memenuhi kebutuhan karyawan tingkat yang lebih tinggi. Selain itu, para pemimpin sangat diuntungkan dari kemampuan yang diperluas yang dibawa oleh partisipasi karyawan ke organisasi.

Lima elemen harus ada sebelum karyawan dapat benar-benar diberdayakan untuk melakukan pekerjaan mereka secara efektif:

  • Karyawan menerima informasi tentang kinerja perusahaan.
  • Karyawan menerima pengetahuan dan keterampilan untuk berkontribusi pada tujuan perusahaan.
  • Karyawan memiliki kekuatan untuk membuat keputusan substantif.
  • (melalui lingkaran kualitas dan tim kerja mandiri)
  • Karyawan mengerti arti dan dampak dari pekerjaan mereka.
  • Karyawan dihargai berdasarkan kinerja perusahaan.

Pemimpin juga dapat membuat perubahan dalam lima dimensi pekerjaan untuk meningkatkan potensi motivasi dan pemberdayaan pekerjaan.

  • Tingkatkan variasi keterampilan.
  • pekerjaan dengan berbagai kegiatan membutuhkan keragaman keterampilan dan karenanya lebih memotivasi.
  • Struktur pekerjaan sehingga karyawan dapat melakukan tugas lengkap dari awal hingga akhir.
  • Masukkan signifikansi tugas ke dalam pekerjaan.
  • Beri orang otonomi untuk memilih bagaimana dan kapan melakukan tugas tertentu.
  • Sedapat mungkin, rancang pekerjaan untuk memberikan umpan balik dan biarkan karyawan melihat hasil dari upaya mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline