Lihat ke Halaman Asli

Kebijakan Ahmadinejad Bagian II

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk melanjutkan cerita diatasmengapa?? Dan alas an khusus apa yang melatarbelakangi kebijakan tersebut maka saya menuliskannya berdasrkan hal yang saya ketahui.

Kenijakan Ahmadinejad muncul karena factor pertentangan Ideologi antara Iran yaitu Ahmadinejad dengan pemikiran/ideology Amerika serikat maupun Negara-negara Eropa lainnya.Selain itu munculnya kebijakan luar negeri Iran pada masa kepemimpinan Mahmoud Ahmadinejad yang dipengaruhi oleh faktor idiosinkretik jika dibandingkan dengan masa kepemimpinan presiden Iran lainnya dan Ahmadinejad mampu mempertahankan pandangan negaranya soal kebijakan nuklir Iran. Ia berani tampil dan membela kepentingan negaranya karena merasa bergerak dalam kerangka hukum yang sama dengan negara lain yang memiliki pengembangan teknologi nuklir. Namun di lain pihak, AS merasa apa yang dilakukan Iran adalah suatu ancaman untuk keselamatan umat manusia dan dunia. Ahmadinejad merupakan pemimpin yang sangat langka di dunia internasional pada saat ini yang secara terang-terangan menyatakan keberaniannya untuk menyatakan ketidaksetujuannya pada Barat. Ahmadinejad kembali mengumumkan soal kemajuan program pengembangan nuklir Iran pada bulan April 2006. Beliau mengumumkan bahwa Iran sudah berhasil melakukan pengayaan uranium, untuk selanjutnya akan diteliti lebih jauh mengenai kemungkinan pengalihannya menjadi bahan bakar nuklir. Sebagai langkah antisipatif guna menangkal penilaian negatif publik dunia atas program pengembangan nuklir Iran, maka pada tanggal 13 April 2006, Ahmadinejad menjelaskan bahwa teknologi Iran untuk tujuan damai sehingga tidak akan menjadi ancaman bagi kemanan di Timur Tengah maupun bagi dunia internasional. Ahmadinejad berusaha meyakinkan bahwa nuklir Iran tidak akan melahirkan ketidakadilan bagi setiap orang, sehingga Iran juga tidak akan tunduk pada ketidakadilan.

Usaha Ahmadinejad untuk meyakinkan dunia mendapat tanggapan negatif dan penuh kecurigaan dari Amerika. Bush sama sekali tidak percaya atas tujuan damai program pengembangan nuklir Iran tersebut. Amerika, dengan menggunakan pengaruhnya di PBB, meminta Iran untuk segera menghentikan aktivitas pengembangan nuklirnya (pengayaan uranium). Jika peringatan ini diabaikan maka Iran harus bersiap-siap menanggung sanksi dari PBB. Bahkan kemudian disinyalir bahwa jika Iran bersikeras melanjutkan program pengayaan uraniumnya Amerika akan “meng-Irak-an” Iran. Mendengar ancaman itu, Ahmadinejad tidak bergeming. Ia tetap bersikeras menolak permintaan untuk menghentikan program nuklir Iran. Selain itu Barat juga khawatir bila Iran mampu meraih semua tujuan yang diinginkannya di bidang pemanfaatan damai energi nuklir, Iran akan menjadi simbol bagi seluruh negara berkembang. Masyarakat tertindas di dunia akan meniru apa yang telah dicapai oleh bangsa Iran dan akan mempermasalahkan otoritas monopoli sejumlah negara atas energi nuklir. Atas dasar ini, dalam dua tahun terakhir ini, Amerika, sejumlah sekutu Eropanya dan Rezim Zionis Israel mengerahkan segala kekuatannya untuk menghentikan program damai energi nuklir Iran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline