Penulis: Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE., M.Si., Sheila Galuh Syafira Siregar, Ade Saputra, Izuramana Hagatha Ginting
Pada era saat ini banyak perusahaan yang menyadari akan pentingnya talent management atau manajemen talenta. Mengutip pendapat yang dikemukakan oleh Pella & Inayati bahwa talent management merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memastikan kemampuan organisasi dalam mengisi posisi kunci pemimpin masa depan (future leaders) dan posisi yang mendukung kompetensi inti organisasi (unique skill and high strategic value). Dengan kata lain, manajemen talenta ini digunakan sebagai strategi untuk memastikan bahwa posisi-posisi kunci organisasi dapat diisi secara internal, dengan terlebih dahulu memantapkan talent pool.
Sobandi, et al. (2016) mengemukakan bahwa Sumber Daya Manusia merupakan aset yang sangat berharga dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Sumber Daya Manusia menjadi salah satu elemen yang sangat penting dalam menciptakan keunggulan kompetitif (competitive advantage) suatu organisasi seperti penguasaan pasar, produk yang unggul, proses yang baik, serta teknologi yang mumpuni. Tanpa didukung oleh Sumber Daya Manusia yang bertalenta, daya saing organisasi akan dicapai dalam waktu yang sangat lambat.
Merekrut Sumber Daya Manusia yang bertalenta tidaklah cukup untuk menyelesaikan seluruh permasalahan kepegawaian. Terdapat strategi lain yang harus dilakukan oleh organisasi agar Sumber Daya Manusia yang bertalenta tetap bertahan. Strategi yang harus dilakukan dalam mengelola talenta adalah bagaimana mengembangkan (development) serta bagaimana mempertahankan (retention) orang-orang yang bertalenta agar selalu berada pada kinerja terbaiknya. Dengan penerapan talent management yang baik, diharapkan dapat menghasilkan pemimpin masa depan (the next future leader) yang siap menjadikan organisasi mencapai kinerja yang optimal.
Menurut Smilansky, tujuan talent management adalah sebagai berikut:
- Mengembangkan tim unggulan yang terbaik dalam kondisi bisnis yang penuh persaingan.
- Memperoleh calon pengganti untuk posisi kunci eksekutif.
- Memungkinkan adanya saling pengisian antar eksekutif dari berbagai latar belakang fungsional, geografis, dan bisnis, sehingga dapat mengembangkan inovasi dan memanfaatkan sebaik mungkin sumber daya internal yang ada dalam perusahaan.
- Mengembangkan peluang-peluang karir yang diperlukan, yang dapat mempertahankan dan menarik eksekutif terbaik.
- Membangun budaya yang mampu mendorong eksekutif terbaik menunjukkan kinerjanya di puncak potensinya.
- Memastikan adanya peluang-peluang bagi karyawan yang paling bertalenta untuk dapat meningkat dengan cepat dari tingkat bawah perusahaan menuju tingkat atas.
- Mempromosikan adanya keragaman eksekutif (berdasarkan jenis kelamin, latar belakang etnis, dan usia) dalam posisi kunci, yang mencerminkan karakteristik pelanggan dan kelompok talenta yang luas.
- Menyusun proses asesmen karyawan berpotensi yang hasilnya melebihi perspektif manajer karyawan tersebut.
- Membangun rasa memiliki perlunya karyawan bertalenta baik, membuka peluang yang tidak terbatas bagi karyawan yang istimewa, dan mengembangkan karyawan untuk kepentingan perusahaan.
Proses yang dilakukan dalam talent management dimulai dari merekrut orang-orang yang bertalenta, mempertahankan orang-orang tersebut agar tidak berpindah ke perusahaan lain serta mengembangkan kemampuan mereka sehingga dapat meningkatkan kinerja yang dimilikinya.
Cappelli (2008) dalam tulisannya "Talent Management for the 21st Century", memaparkan tahapan dari proses talent management yaitu sebagai berikut:
- Menetapkan kriteria talenta (talent criteria)
- Menyeleksi group pusat pengembangan talentaa (talent pool selection)
- Membuat program percepatan pengembangan talenta (acceleration development program)
- Menugaskan posisi kunci (key position assignment)
- Mengevaluasi kemajuan program (monitoring program)
Sudah banyak penelitian yang mendapatkan hasil bahwa talent management memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan kinerja karyawan. Perusahaan yang mampu mengembangkan talent management dengan baik dan positif, maka secara tidak langsung akan ikut juga meningkatkan kinerja karyawan. Dengan ini tentunya diharapkan bahwa perusahaan mampu mengembangkan dan menjalankan sistem talent management dengan baik dan selalu mengikuti perkembangan yang ada, hal ini dilakukan agar perusahaan dapat terus mengupdate kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh karyawannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H