Lihat ke Halaman Asli

Sheila

Planologi UNEJ

Alih Fungsi Lahan Tidak Selalu Membawa Dampak Positif bagi Manusia

Diperbarui: 2 November 2020   19:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kecamatan Muncar yang terkenal akan penghasilan ikan yang melimpah dan sudah melakukan kegiatan ekspor -- impor untuk produksi ikan. Muncar yang memiliki penduduk terbanyak di Kabupaten Banyuwangi yaitu sekitar 138,764 jiwa. 

Jika dilihat dari jumlah penduduk yang banyak dan untuk menghindari permukiman kumuh atau slum area karena banyaknya penduduk maka dibangunlah perumahan yang layak huni untuk kehidupan sejahtera bagi masyarakat.

Kebanyakan lahan yang kosong digunakan untuk sektor pertanian karena penduduk Muncar selain memiliki mata pencaharrian sebagai nelayan penduduknya juga bermata pencaharian sebagai petani. Lahan persawahan yang amat luas dan jumlah penduduk yang banyak akhirnya munculah pikiran para pengusaha untuk mendirikan perumahan.

Lahan yang sebelumnya merupakan sektor pertanian akan beralih fungsi sebagai perumahan. Kemungkinan faktor yang menjadikan alih fungsi lahan adalah alasan ekonomi para petani dan akhirnya merelakan lahan pertaniannya untuk dialih fungsikan. Sehingga akan terjadi penyusutan lahan pertanian. Memang penghasilan dari menjual lahan persawahan jauh lebih tinggi daripada uang yang diterima setiap panen, tetapi itu hanya bersifat sementara.

Di Indonesia sendiri sudah menghabiskan beribu -- ribu hektar lahan sector pertanian yang mengalami alih fungsi lahan dan mengakibatkan Indonesia kekurangan untuk bahan pangan dan mengharuskan kegiatan impor bahan pangan dari luar negeri. Seharusnya jika Indonesia sebagai Negara agraris yang bisa memanfaatkan keluasan dan kesuburan tanh untuk menghidupi rakyatnya sendiri, tetapi pada kenyataannya sekarang Indonesia lebih memilih impor bahan pangan karena kurangnya ketersediaan lahan sektor pertanian.

Untuk pendiri perumahan sendiri akan menjual satu unit rumah dengan harga yang tidak terjangkau oleh masyarakat berpendapatan kecil, sehingga perumahan hanya bisa dibeli oleh masyarakat kaum mampu. Kebanyakan daerah perkotaan di Indonesia menyediakan hunian untuk penduduk urbanisasi dengan standart tinggi seperti real estate. Pada nyatanya tidak semua orang mampu untuk membayar.

Seharusnya jenis hunian yang ditawarkan adalah jenis perumahan dengan harga terjangkau. Karena masyakarakat miskin tidak dapat memiliki hunian yang layak timbulah permukiman di bantaran sungai, pinggiran rel kereta api dan tempat lainnya yang tak seharusnya. Selayaknya kaum miskin lebih diutamakan di banding penyedia real estate untuk kaum mampu.

Apabila tujuan dari di bangunnya perumahan adalah untuk mengurangi permukiman kumuh yang terjadi, menciptakan hunian yang layak huni, seharusnya target yang diutamakan adalah masyarkat kurang mampu. Kalau perumahan yang dibangun untuk kaum mampu dan dibandrol dengan harga yang tinggi berbeda lagi tujuannya yaitu lebih fokus terhadap tujuan untuk memperbaiki perekonomian. Dengan begitu apa gunanya perumahan dibangun kalau tujuannya untuk mengurangi permukiman kumuh tetapi perumahan sendiri disediakan dengan harga yang tinggi.

Dalam lahan pertanian seperti halnya sawah merupakan suatu hal yang sangat berguna untuk kehidupan manusia dalam waktu yang lama. Sayangnya sekarang banyak lahan sector pertanian yang dialih fungsikan sebagai perumahan, pabrik dan lain-lain. Memang benar nyatanya kalau perumahan juga penting untuk kelangsungan hidup manusia, tetapi jika tidak melihat telah banyaknya alih fungsi lahan yang terjadi akan membawa dampak buruk bagi kita.

Alih fungsi lahan dapat disebabkan oleh 3 faktor yang pertama ada beberapa daerah yang lebih suka tinggal di perumah karena lebih simpel ketimbang membeli tanah dan membangun rumah sendiri, yang kedua  alasan para petani yang terdesak oleh kebutuhan ekonomi jadi merelakan lah pertanian untuk dialih fungsikan, yang ketiga adalah penanaman tumbuhan tertentu yang lebih menguntungkan para petani ketimbang menanam padi atau bahan pangan lainnya, yang keempat dengan adanya otonomi daerah dimana mengutamakan pembangunan yang memiliki keuntungan bersifat jangka pendek dan kurang memperhatikan kepentingan untuk jangka panjangnya, dan yang kelima adalah degradasi lingkungan terjadi karena perubahan morfologis seperti tanah persawahan, tanah lapang, bahkan kawasan perumahan beralih fungsi menjadi tempat wisata, perusahaan, pusat perbelanjaan.

Jika dilihat di wilayah kecamatan muncar sebagian besar penduduknya sudah memiliki rumah dan tanah masing -- masing berbeda dengan kota besar seperti DKI Jakarta yang sebagian besar penduduknya memang belum memiliki rumah apalagi tanah. Hanya sebagian kecil penduduk yang membutuhkan perumahan untuk di wilayah Kecamatan Muncar sendiri dan juga mempunyai alasan untuk memilih perumahan sebagai tempat tinggalnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline