Lihat ke Halaman Asli

Shefira Rinda Aqidatul Ula

Universitas Nahdlatul Ulama

Ibuku Cintaku

Diperbarui: 4 Oktober 2023   21:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di dalam palung hati yang dalam,
Ada sosok yang tak ternilai harganya.
Ibu, engkau adalah pahlawan sejati,
Penyemangat di setiap langkah hidupku.

Dalam senyummu terpancar kehangatan,
Dalam pelukanmu terasa kedamaian.
Ibu, engkau adalah pelita di kegelapan,
Menerangi jalan dalam kehidupanku.

Tak terhitung kasih sayang yang engkau berikan,
Tiada lelahnya engkau menjaga dan merawat.
Ibu, engkau adalah bintang di malam kelam,
Memberikan cahaya dalam kegelapan dunia.

Ketika aku jatuh, engkau selalu ada,
Tanganmu yang lembut menopangku bangkit lagi.
Ibu, engkau adalah pilar keteguhan,
Menyemangati dan membangun kepercayaan diriku.

Dalam doa-doa yang engkau panjatkan,
Engkau memohon yang terbaik untukku.
Ibu, engkau adalah malaikat dalam hidupku,
Melindungi dan membimbingku di setiap langkah.

Terima kasih, ibu, atas segala pengorbananmu,
Takkan pernah ku mampu membayar itu semua.
Ibu, engkau adalah anugerah terindah,
Kuharap aku bisa menjadi anak yang berbakti bagimu.

Dalam setiap detik yang kuhayati,
Engkau selalu hadir dalam ingatan dan hati.
Ibu, engkau adalah sosok yang tak tergantikan,
Cinta sejati yang tak akan pernah pudar.

Puisi ini ku tulis untukmu, ibu tercinta,
Sebagai ungkapan rasa cinta dan terima kasih.
Ibu, engkau adalah sosok yang tiada tara,
Selamanya akan kuingat dan kusayangi, ibu tercinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline