Lihat ke Halaman Asli

Shabrina Aulia Ramadhani

Mahasiswa di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Memahami Problematika Dakwah

Diperbarui: 24 Juni 2024   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Syamsul Yakin & Shabrina Aulia Ramadhani 

Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta & Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 

Problematika dakwah adalah masalah dakwah yang belum ditemukan solusinya. Untuk itu dai harus berusaha keras memecahkannya. Problematika dakwah ada dua. Pertama hambatan dakwah. Kedua, tantangan dakwah.

Hambatan dalam dakwah meliputi keterbatasan sumber daya, media, dan biaya. Sumber daya yang dimaksud mencakup aspek intelektualitas dan spiritualitas dai.

Keterbatasan media dapat diartikan sebagai ketidakmampuan dalam menggunakan dan memanfaatkan media tradisional seperti panggung dan mimbar, media konvensional seperti surat kabar, radio, dan televisi, serta media baru seperti media digital.

Adapun dana atau biaya dakwah selama ini dipikul bersama para mitra dakwah secara insidental, seperti melalui iuran atau sumbangan. Problem pembiayaan dakwah seharusnya menggunakan perencanaan keuangan modern dengan melakukan investasi atau usaha.

Keterbatasan sumber daya, media, dan biaya dakwah dapat menghalangi kemajuan dakwah atau pencapaian dakwah dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Seperti arus listrik, seorang dai harus menyingkirkan hambatan yang menghalangi jalannya.

Selanjutnya, tantangan dakwah adalah keterbatasan dakwah dan mitra dakwah yang perlu diatasi dengan cara yang akurat dan tepat. Dengan demikian, tantangan dakwah dapat berubah menjadi tekad yang kuat untuk berdakwah dengan memperbaiki unsur-unsur dakwah yang diperlukan.

Biasanya, tantangan dakwah memicu para dai untuk mencari cara baru dalam menghadapi tantangan dakwah dan mencapai keberhasilan dakwah. Dengan kata lain, tantangan dakwah kadang diperlukan untuk menguji ketangguhan para dai.

Dengan kata lain, dunia dakwah penuh dengan dinamika baik internal maupun eksternal. Tantangan dakwah yang menimbulkan kesulitan dalam berdakwah, jika diatasi dengan baik, dapat menjadi dorongan untuk semangat berdakwah. Jadi, tantangan dakwah mendorong para dai untuk bersaing dalam suatu kompetisi dan bertekad memenangkannya.

Hambatan dan tantangan dakwah sebenarnya muncul karena adanya upaya dakwah itu sendiri. Untuk mengatasinya, para dai dan mitra dakwah harus mengatasi keterbatasan dakwah dan mencari cara untuk mengatasinya, baik melalui pendekatan, strategi, metode, maupun teknik berdakwah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline