Lihat ke Halaman Asli

Siti jumaiyah

UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Mathasibnish oleh Shireen Abdul Wahab: Lagu tentang Luka Hati, Kekecewaan, dan Harapan Akan Keadilan

Diperbarui: 2 Oktober 2024   00:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

"Mathasibnish” sebuah lagu Arab yang dipopulerkan oleh penyanyi asal Mesir yaitu Shireen Abdul Wahab, dan belakangan ini viral di TikTok, juga sering kali menjadi soundtrack bagi seseorang yang merasakan kesedihan, kekecewaan, dan harapan. Lagu ini bukan hanya lagu tentang patah hati. Liriknya yang menusuk, khususnya frasa “minnak lillah” mengungkapkan kedalaman luka dan kekecewaan yang dirasakan oleh penciptanya.

Lagu ini mengisahkan seorang wanita yang terjebak dalam cinta yang tak terbalas. Didalam liriknya melukiskan gambaran hubungan yang tidak seimbang, dimana pihak wanita selalu memberikan segalanya, sementara lelakinya bersikap egois dan tidak mempedulikanya. Wanita itu memohon kepada kekasihnya untuk tidak menyalahkan atas kepergianya, setelah kekecewaan yang telah ia rasakan.

Dan ketika kita mendengar “minnak lillah”, yang mana artinya “Semoga Allah mengukummu”, kita dapat melihat sebuah jeritan hati yang terluka jauh lebih dalam. Frasa ini bukan sekadar ungkapan kemarahan atau dendam. Ini adalah doa yang dipanjatkan oleh seseorang yang merasa dikhianati dan terluka sampai pada titik di mana hanya keadilan dari Tuhan yang bisa menghilangkan rasa sakitnya.

“Mathasibnish” ( jangan salahkan aku ) bukan sekadar lagu tentang cinta yang tak terbalas. Lagu ini merupakan refleksi dari kekecewaan mendalam yang dirasakan oleh seseorang yang telah dirugikan oleh orang yang dicintainya. Ini adalah lagu tentang kehilangan kepercayaan, kehilangan harapan, dan kehilangan diri sendiri dalam hubungan yang tidak seimbang.

“Minnak lillah” bukan hanya kata-kata yang menyeramkan. Ini adalah ungkapan kesedihan yang mendalam dan harapan yang terpendam agar keadilan ditegakkan. Ini juga  sebuah doa yang dipanjatkan oleh seseorang yang telah mencoba segalanya tetapi hanya mendapatkan kekecewaan dan kesakitan. Ungkapan ini juga menjadi pengingat bahwa meskipun kita merasa terpuruk dan terluka, kita tidak sendirian. Ada kekuatan yang lebih besar yang selalu siap untuk menolong kita, dan keadilan akan selalu ditegakkan, meskipun tidak selalu sesuai dengan waktu dan cara yang kita harapkan.

“Mathasibnish” telah menjadi lagu yang beresonansi dengan banyak orang yang pernah mengalami rasa sakit hati yang mendalam. Lagu ini menawarkan penghiburan dan relatibilitas yang mendalam bagi mereka yang merasa terluka dan terabaikan. Lagu ini menunjukkan bahwa kita bukan sendiri dalam perjuangan kita untuk mencari keadilan dan kesembuhan dari luka hati.

 

“Mathasibnish” bukan hanya lagu tentang rasa sakit hati. Ini adalah lagu tentang kekuatan dan ketahanan manusia. Ini adalah lagu tentang harapan dan doa yang dipanjatkan oleh seseorang yang telah mengalami kekecewaan mendalam tetapi masih berharap untuk menemukan keadilan dan kesembuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline