Kebocoran Data KOMINFO Sebagai Bukti Bahwa Lemahnya
Sistem Keamanan Siber Indonesia
Di era digital, keamanan data menjadi elemen krusial dalam menjaga privasi dan kepercayaan publik. Namun, Indonesia kembali dihadapkan pada persoalan serius dengan terjadinya kebocoran data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO). Insiden ini tidak hanya mengungkapkan kelemahan mendasar dalam sistem keamanan siber nasional, , tetapi juga mengancam kepercayaan public tentang upaya perlindungan data pribadi.
Kebocoran data kominfo pada tahun 2024 ini melibatkan perjualan data pada platfrom BreachForums dengan nilai mencapai 1,9 miliar. Data tersebut mencakup informasi yang sensitive yang dimana harusnya dilindungi dengan standar keamanan yang tinggi, data tersebut mencangkup NIK, Alamat, nomor handphone, email dan data lainya, informasi ini diungkap oleh salah satu akun X.com FalconFeeds,io (@FalconFeedsio) belum lama dan di duga milik KOMINFO ini adalah akun Aptikakominfo. Harga jual seluruh data bisa mencapai 150 juta.
melalui akun X @secgron, teguh mengatakan sebanyak 6 juta data NPWP di perjualbelikan dalam situs akun Bjorka pada 18 September 2024 ini,
factor dari kebocoran data ini juga kelemahan dalam sistem keamanan siber nasional, KOMINFO masih menggunakan sistem yang tidak diperbarui dan ini membuat sistem menjadi rentan terhadap serangan hacker. Selain itu juga kurangnya tenaga ahli siber dan minimnya pelatihan dan rekrutmen professional berdampak pada lemahnya mitigasi resiko serangan siber.
Dari semua kebocoran, ini juga memunculkan dampak nya terutama, krisis kepercayaan public ini juga menimbulkan keraguan terhadap kemampuan pemerintah dalam melindungi data pribadi warga yang dapat berdmpak pada legitimasi institusi negara, dan ancaman terhadap privasi public, data yang bocor ini juga bisa digunakan untuk kejahatan seperti pencurian identitas, penipuan bahkan pemerasan pun bisa. Dalam hal ini sangan dapat merugikan Masyarakat secara langsung.
Dari banyaknya permasalahan Adapun solusi untuk mengatasi masalah ini, tentunya yang utama adalah disarankan untuk mengganti kata sandi seperti Instagram, email dan diarankan juga untuk mengcek pengaturan apakah ada akun yang berusaha login ke dalam hp masing-masing warga. Bisa juga dalam pelatihan dalam tenaga ahli di bidang keamanan siber harus menjadi prioritas utama untuk memperkuat sistem pertahanan digital nasional, bisa juga dengan bekerja sama dengan negara lain dan organisasi internasional untuk mengadopsi standar terbaik dalam keamanan siber, bisa juga dengan meningkatkan literasi digital Masyarakat dan pegawai pemerintah agar lebih peka lagi terhadap ancaman siber dan pentingnya menjaga kerahasiaan data. Dan modernisasi infrastruktur TI untuk memperbarui sistem TI ini dengan teknologi yang lebih canggih dalam keamanan data dan sistem yang mendeteksi ancaman.
Dari kebocoran data KOMINFO ini peringatan keras akan lemahnya sistem keamanan siber Indonesia. Dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks, sangat diperlukan Langkah nyata dan komprehensif dalam meningkatkan infrastruktur, regulasi, dan kesadaran keamanan digital. Jika tidak segera ditangani insiden ini tidak hanya mengancam privasi Masyarakat, tetapi juga melemahkan kepercayaan terhadap pemerintah dan menghambat kemajuan ekonomi digital Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H